Wamena Jadi Medan Perang? Begini Responya

Wamen jadi medan perang
penembakan yang terjadi di papua mengakibatkan Wamen dijadikan medan perang: Foto: Radar Malang/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Eskalasi keamanan di wilayah Papua pegunungan mulai meningkat. Tentara pembebasan nasional Papua Barat organisasi Papua merdeka (TPNBP-OPM) mengancam untuk menjadikan Wamena sebagai medan perang.

Mayjen TNI Rudi Puruwito selaku Pangdam XVII Cendrawasih mengatakan bahwa ancaman tersebut tidak bisa diabaikan. Aparat TNI Polri meningkatkan kesiapsiagaannya untuk menjamin keamanan seluruh masyarakat.

Wamena Jadi Medan Perang

Situasi keamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya kembali memanas pada Selasa 4 Juni 2025 sejak pagi sehingga berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Baca Juga:Keluarga di Probolinggo Dirampok,Korban Baru Jual SawahIdul Adha 2025 Jatuh Pada Hari Jumat, Apakah Tetap Laksanakan Sholat Jum'at?

Situasi mencekam tersebut akibat dari 2 tukang bangunan gereja ditembak mati, Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kampung Air Garam.

Telah diketahui sebanyak 2 orang tukang bangunan yang sedang mengerjakan pembangunan Gereja GKI Immanuel Air Garam, di Sistrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK) pada pagi hari.

Kelompok bersenjata tentara pembebasan nasional Papua Barat organisasi Papua merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim akan bertanggung jawab atas serangan ini.

Sebelum kejadian tersebut, telah terjadi juga penembakan seorang anggota polisi pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2025 di malam hari.

Peristiwa tersebut terjadi hanya 4 hari setelah penembakan seorang anggota kepolisian di rumah sakit umum daerah Wamena.

Kondisi polisi tersebut mengalami kritis lantaran luka tembak di tubuhnya, dan kini dirawat di rumah sakit Polri.

PPNPB-OPM menyampaikan kepada seluruh warga sipil termasuk OAP, agar segera menghentikan aktivitas mereka, sehingga mereka tidak menjadi korban penembakan selama operasi.

Baca Juga:Bolehkah Kurban 1 Ekor Kambing Betina?Sepeda Listrik 3 Jutaan, Mana Pilihan Anda

Sebby Sambom selaku jubir TPNPB-OPM menyatakan bahwa, penembakan terhadap tukang bangunan proyek gereja tersebut dicurigai sebagai intelijen.

“kami sudah berulang kali memperingatkan. Semua aktivitas pembangunan, mulai dari tukang bangunan, pekerja Jalan, hingga tukang kayu, harus dihentikan di zona perang antara TPNPB dan TNI-POLRI” ucap Sebby secara tegas.

TPNPB menyebutkan bahwa kawasan Wamena dan sekitarnya sebagai medan perang aktif.

Bahkan TPNPB memperingatkan bahwa mereka tidak segan untuk menyerang siapapun yang memang dicurigai membantu aparat keamanan, termasuk warga sipil Papua sendiri.

“mulai hari ini kami tidak akan segan-segan. Kalau kamu orang Papua tapi bertindak sebagai intelijen Indonesia, kami akan tembak”.

Kelompok bersenjata tersebut juga menanggapi pernyataan Bupati Jayawijaya terkait upaya pengusiran kelompok bersenjata dari kota Wamena. Sebby menyebutkan bahwa mereka memiliki hak atas tanah tersebut.

Kelompok yang bertanggung jawab atas aksi tersebut berasal dari Kodap III Ndugama-Darakma dan berada di bawah komando langsung tiga belas Batalyon dan tiga komando wilayah pertahanan (KOWI) di kawasan tersebut.

Bahkan pihak kepolisian dan TNI hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi mengenai insiden terbaru ini, maupun identitas korban.

Sementara ini situasi keamanan di Wamena dilaporkan masih dalam tatus siaga.

Mayjen TNI Rudi Purwito mengatakan “TNI Polri yakin akan menjaga keamanan di wilayah tersebut. karena kalau kita mengabaikan suatu situasi juga masyarakat akan menjadi ancaman dan korban ” Hal tersebut disampaikan pada Rabu 4 Juni 2025 saat ditemui di Kampung Pigapo, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

0 Komentar