RADARCIREBON.TV – Idul Adha tahun ini terasa spesial karena bertepatan dengan hari lahir Rokoh Proklamator Republik Indonesia, Bung Karno.
Dalam suasana Idul Adha yang penuh makna, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Bambang Mujiarto, ST melaksanakan ibadah qurban dengan menyumbangkan seekor sapi untuk masyarakat di daerah pemilihannya.
Tak hanya sebagai bentuk ibadah, kurban ini juga menjadi momentum untuk merawat nilai-nilai kerakyatan dan semangat pengorbanan yang dulu ditanamkan oleh Proklamator bangsa, Ir. Soekarno, yang lahir pada tanggal 6 Juni 1901.
Baca Juga:Bahrain Dicukur Arab Saudi 2-0, Indonesia Lolos Babak Keempat Kualifikasi Piala DuniaPulau Dari Masa Lalu, Tempat Evolusi Berhenti, 90% Satwa di Sini Tak Ada di Tempat Lain!
Penyerahan hewan qurban dilakukan di salah satu titik wilayah Kecamatan Jamblang, Kabupaten, Cirebon. Warga menyambut penuh antusias, karena daging qurban yang dibagikan bukan hanya meringankan beban di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, tetapi juga menghangatkan rasa kebersamaan.
“Ini bukan sekadar daging, ini simbol kasih sayang dan komitmen pada rakyat,” ujar Bambang.
Bambang Mujiarto mengatakan, momen ini bertepatan dengan Hari Lahir Bung Karno, dan ia ingin mempersembahkan qurban sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan Bung Karno yang selalu berpihak kepada rakyat kecil.
“Bung Karno mengajarkan kita untuk mencintai rakyat, bukan hanya dalam kata, tapi dalam tindakan nyata. Maka semangat qurban ini adalah bagian dari itu: pengorbanan untuk kemaslahatan,” ujarnya.
Qurban, menurut Bambang, tidak berhenti pada penyembelihan hewan. Ia juga mengandung pesan spiritual dan sosial yang dalam: membunuh keserakahan, menumbuhkan empati, dan memperkuat solidaritas.
“Seperti Bung Karno, kita harus siap berkorban demi rakyat, bukan rakyat yang dikorbankan,” tambahnya.
Sapi qurban dari Bambang Mujiarto didistribusikan kepada ratusan warga, dengan prioritas kepada kaum dhuafa, janda, dan lansia. Proses pembagiannya dilakukan secara tertib dengan melibatkan pemuda setempat, karang taruna, serta tokoh masyarakat.
Baca Juga:Indonesia Kubur Mimpi China Tampil di Piala Dunia 2026Fakta-fakta Desa Tonjong Pasaleman, Tempat yang Dipilih KDM Untuk Salat Ied Tahun Ini
Selain ibadah qurban, Bambang juga mengajak masyarakat untuk merenungi kembali gagasan-gagasan besar Bung Karno tentang kedaulatan rakyat, keadilan sosial, dan nasionalisme yang membumi. Dalam pidatonya, Bung Karno sering menegaskan pentingnya revolusi mental dan cinta tanah air yang diwujudkan lewat tindakan konkret, bukan hanya slogan.
“Peringatan 6 Juni bukan hanya soal sejarah, tapi soal menyambung api perjuangan. Dan itu bisa kita lakukan lewat tindakan-tindakan kecil yang tulus—seperti qurban ini,” kata Bambang.
Apa yang dilakukan oleh Bambang Mujiarto bukan semata agenda seremonial. Ia membawa pesan penting: bahwa semangat Bung Karno masih relevan di masa kini, terutama ketika Indonesia menghadapi tantangan ketimpangan sosial, krisis identitas kebangsaan, dan melemahnya nilai-nilai gotong royong.
Dengan mengurbankan sapi untuk masyarakat dan mengaitkannya dengan semangat 6 Juni, Bambang menunjukkan bahwa politik bisa berpihak, dan bahwa nasionalisme sejati lahir dari tindakan sederhana yang membawa manfaat nyata.
“Bangsa ini tak kekurangan pemimpin, tapi sering lupa pada api pengorbanan. Bung Karno telah memberi teladan. Sekarang giliran kita,” tutup Bambang.