RADARCIREBON.TV- Pernahkah Anda membuka HP dengan sidik jari atau wajah? Teknologi biometrik yang Anda gunakan sekarang digunakan di banyak tempat, seperti sistem keamanan ponsel, bandara, dan absensi kantor.
Sebaliknya, apa sebenarnya arti biometrik? Apakah teknologi ini dapat membantu mengamankan data atau sebaliknya? Di sini kita akan membahas definisi biometrik, bagaimana itu berfungsi, dan perkembangan teknologinya.
1. Apa itu biometrik?
Biometrik mengukur dan menganalisis karakteristik fisik atau perilaku unik seseorang untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas mereka. Suara, iris mata, wajah, dan sidik jari adalah beberapa alat yang digunakan untuk mengukurnya.
Baca Juga:Simpan Makanan Bebas Ribet! Inilah 5 Produk Vacuum Sealer Terbaik untuk Kebutuhan Dapur RumahanCari Alternatif Vivo Y19 5G? Inilah 5 Daftar Smartphone dengan Fitur dan Spesifikasi Premium
Karena memanfaatkan karakteristik yang sulit ditiru atau dipalsukan oleh orang lain, teknologi ini dikatakan sangat aman. Karena setiap orang memiliki karakteristik biologis yang berbeda-beda, sistem ini juga dinilai secara individual. Untuk alasan ini, biometrik dianggap lebih baik daripada pendekatan keamanan konvensional.
2. Sejarah dan perkembangan biometrik
Sejarah biometrik dimulai dengan Kaisar Ts’In She dari China pada abad ke-2 SM menggunakan sidik jari untuk mengesahkan dokumen penting. Kemudian, pada abad ke-19, William James Herschel memperkenalkan penggunaan sidik jari dalam dokumen bisnis di India. Sementara itu, Alphonse Bertillon menciptakan teknik antropometri untuk identifikasi kriminal pada tahun 1870, tetapi itu akhirnya digantikan oleh sistem sidik jari yang lebih akurat.
Francis Galton melakukan penyelidikan mendalam tentang sidik jari pada akhir abad ke-19, dan Edward Henry membuat sistem klasifikasinya. Selanjutnya, sistem ini menjadi standar untuk identifikasi di kepolisian di seluruh dunia. Komputer yang muncul pada abad ke-20 memungkinkan penyimpanan dan pencocokan data biometrik secara otomatis, yang memperluas penerapan biometrik.
Saat ini, teknologi biometrik mencakup pengenalan wajah, iris, suara, dan analisis DNA, dan telah digunakan dalam berbagai bidang seperti keamanan perangkat elektronik, absensi, pembayaran digital, dan layanan publik seperti e-KTP di Indonesia.
3. Jenis-jenis data biometrik
Dua jenis biometrik yang paling umum digunakan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang masing-masing.
1. Biometrik fisiologis
Berikut adalah beberapa contoh biometrik yang didasarkan pada karakteristik fisik tubuh individu yang unik dan persisten sepanjang hidupnya:
- Sidik jari: Bahkan anak kembar identik tidak memiliki pola sidik jari yang sama. Smartphone dan sistem absensi menggunakan teknologi ini paling sering.
- Wajah: Struktur tulang wajah, jarak antar mata, bentuk hidung, dan kontur lainnya dikenali oleh sistem ini. Ini biasanya terlihat dalam fitur Face ID atau CCTV canggih.
- Retina atau iris mata: Pembuluh darah dan warna di iris dan retina sangat berbeda. Dianggap sangat akurat saat digunakan. Tak mengherankan bahwa teknologi ini sering digunakan di sistem keamanan tingkat tinggi, seperti pintu masuk bandara dan fasilitas militer.
- Bentuk tangan: Teknologi ini memindai dimensi tangan dan jari. Penggunaannya biasanya di pintu akses suatu tempat atau lingkungan kerja khusus.
- DNA: Jenis biometrik ini paling akurat dan banyak digunakan dalam forensik, tetapi pengambilan dan pencocokannya memakan waktu dan mahal.
2. Biometrik perilaku
Baca Juga:Trending! Tagar 'Save Raja Ampat', Netizen Gencar Suarakan Perlindungan Alam PapuaApakah RAM 8GB Cukup untuk Menjalankan Windows 11 dengan Lancar?
Pola perilaku atau kebiasaan yang sulit ditiru oleh orang lain diidentifikasi melalui biometrik ini. Teknologi ini masih dapat mengidentifikasi identitas meskipun lebih fleksibel. Bentuknya dapat berupa beberapa hal berikut:
- Suara: Nada, intonasi, dan cara seseorang mengucapkan kata diidentifikasi oleh sistem. Metode ini sangat efektif dalam bidang layanan pelanggan dan asisten virtual.
- Gaya berjalan: Postur tubuh dan langkah kaki setiap orang membentuk jalan mereka sendiri. Teknik ini dapat digunakan dengan aman tanpa kontak fisik.
- Cara mengetik: Kecepatan mengetik, tekanan tombol, dan jeda antar huruf juga bisa menjadi ciri khas identitas digital. Metode ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi tindakan penipuan online.
4. Cara kerja sistem biometrik
Proses sistem biometrik ini cukup panjang. Berikut adalah penjelasan detailnya.
1. Pendaftaran atau enrollment
Pendaftaran data biometrik, seperti memindai sidik jari, iris mata, atau wajah, dilakukan oleh individu menggunakan alat khusus. Data yang dikumpulkan kemudian diubah menjadi format digital dan disimpan dalam database sebagai template referensi.
2. Ekstraksi dan pembuatan template
Sistem mengambil fitur khusus dari data biometrik, seperti pola iris, kontur wajah, atau pola sidik jari. Hasil ekstraksi ini digunakan untuk membuat template digital yang menggambarkan karakteristik unik setiap orang.
3. Penyimpanan data
Template biometrik disimpan dalam database yang memiliki sistem keamanan tinggi, biasanya dalam bentuk terenkripsi.
4. Pengambilan data ulang atau verifikasi
Untuk melakukan pemindaian ulang biometrik, orang harus menggunakan alat yang sama untuk mengakses sistem. Data biometrik baru ini kemudian diubah menjadi data digital.
5. Pencocokan dan verifikasi
Sistem memeriksa data biometrik yang baru saja diambil dengan template yang ada dalam database. Akses diberikan jika data sesuai, jika tidak, akses ditolak.
5. Kelebihan dan kekurangan
Jika dilihat dari jenisnya, bagaimana ia digunakan, dan bagaimana ia dikembangkan, biometrik jelas merupakan teknologi yang sangat menguntungkan. Namun, biometrik juga memiliki kelebihan dan kekurangan, yang harus Anda ketahui di sini.
- Kelebihan biometrik
Biometrik memiliki banyak keuntungan, terutama tingkat keamanan dan akurasi yang tinggi karena menggunakan karakteristik unik setiap orang, sehingga sangat sulit untuk menipu atau menyalahgunakannya. Selain itu, proses verifikasi sangat praktis dan cepat, karena dapat dilakukan tanpa perlu mengingat password atau membawa kartu akses. Selain itu, data biometrik melekat pada tubuh, sehingga tidak dapat ditransfer atau diberikan kepada orang lain.
Dari segi efisiensi, sistem biometrik cenderung lebih murah dibandingkan sistem keamanan konvensional karena tidak perlu mengganti password atau kartu akses secara berkala. Selain itu, karena prosesnya cepat dan mudah, pengguna lebih puas.
- Kekurangan biometrik
Salah satu kekurangan biometrik adalah masalah privasi dan keamanan data karena data biometrik sangat sensitif dan tidak dapat diubah jika bocor. Selain itu, sistem mungkin melakukan kesalahan identifikasi, menerima orang yang salah atau menolak orang yang benar, terutama ketika ada perubahan fisik. Selain itu, pengelolaan dan pemasangan sistem biometrik sangat mahal.
Selain itu, bergantung pada teknologi adalah masalah karena kerusakan perangkat dapat mengganggu proses verifikasi. Pertanyaan etis muncul terkait penggunaan biometrik, dan perlu mematuhi peraturan perlindungan data yang ketat. Perubahan fisik, kualitas alat, dan kondisi lingkungan tertentu juga dapat memengaruhi akurasi sistem.
6. Risiko dan isu keamanan biometrik
Jika data biometrik, seperti sidik jari atau wajah, bocor, data tidak dapat diganti dengan password.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa risiko data biometrik sebenarnya berasal dari orang yang menyimpan dan mengelolanya, serta seberapa baik keamanannya dijaga.
Selain itu, pengambilan data biometrik sendiri tidak masalah dan memiliki banyak keuntungan, seperti kemudahan autentikasi. Namun, jika data biometrik tidak dilindungi dengan baik, ada kemungkinan penyalahgunaan yang besar.
Data tersebut dapat digunakan untuk pencurian identitas. Selain itu, jika data digunakan tanpa izin atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, ada masalah privasi juga.
7. Bagaimana cara melindungi data biometrik?
Salah satu cara untuk melindungi data biometrik adalah dengan mengenkripsinya saat disimpan. Dengan demikian, data akan aman jika terjadi akses tidak sah.
Selain itu, sangat bermanfaat bagi sistem untuk menggunakan autentikasi berlapis, seperti menggabungkan biometrik dengan kata sandi atau token fisik. Ini membuat keamanan data lebih kuat dan sulit ditembus.
Selain itu, sangat penting untuk membatasi siapa saja yang dapat mengakses data biometrik dan memastikan bahwa izin hanya diberikan kepada pihak berwenang yang berwenang. Selain pelatihan dan kesadaran pengguna untuk mencegah kesalahan dan kebocoran data, sistem harus diuji dan dievaluasi secara berkala.
Bahaya yang terkait dengan data biometrik tidak terletak pada proses pengumpulannya. Tidak peduli bagaimana data disimpan, siapa yang mengelolanya, dan seberapa baik sistem keamanannya. Ada kemungkinan besar data akan disalahgunakan.
Itu adalah definisi biometrik bersama dengan manfaat dan kekurangan. Meskipun biometrik membuat hidup lebih mudah, itu juga bisa berbahaya. Karena informasi dapat menjadi masalah jangka panjang sekali saja.