Menurut keterangan para siswa, biaya pembangunan gedung tersebut disalurkan sekali dalam setahun dengan nominal tak dibatasi besarannya.
Sehingga hal tersebut membuat para siswa curiga bahwa adanya penyelewengan dana, lantaran uang yang telah dikumpulkan orang tua siswa tersebut tidak dipergunakan untuk kebutuhan fasilitas sekolah seperti yang sudah dijanjikan.
Akibatnya hal tersebut membuat ratusan siswa di SMAN 9 Tambun Selatan menjadi geram, terutama kepada pihak kepala sekolah. Sehingga mereka meluapkan kekecewaannya dengan menggelar aksi demo di halaman sekolah mereka.
2. Pengadaan Snack Fiktif
Baca Juga:Ingin Cepat Kaya? Coba Lakukan InvestasiAgar Hobi Bermain Game Mobile Legends Menghasilkan Uang, Ikuti Cara Dibawah Ini
Siswa SMAN 9 Tambun Selatan juga melakukan demo tersebut karena dugaan tanda tangan pengadaan snack fiktif.
Siswa kelas XI berinisial H mencurigai dugaan pemaksaan tanda tangan tersebut memiliki maksud lain, mengingat kegiatan seperti buka puasa bersama, pesantren kilat, dan bahkan perlombaan sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum pihak sekolah meminta tanda tangan.
Meskipun sudah memberikan tanda tangan sekalipun, para siswa mengaku mereka tidak mendapatkan hak mereka yaitu snack dalam beberapa kegiatan tersebut.
3. Pembangunan Gedung dan Fasilitas
Sahri Ramadan selaku pihak humas SMAN 9 Tambun Selatan mengakui bahwa pihaknya memang meminta sumbangan dana pembangunan sekolah.
Sahri mengklaim bahwa dana sumbangan tersebut digunakan untuk kegiatan akademik dan non akademik, salah satunya terkait pembangunan gedung sekolah.
Ia mengatakan bahwa dana sumbangan itu sudah sesuai kesepakatan, namun ia pun mengaku bahwa tak menjelaskan pihak-pihak yang membuat kesepakatan tersebut.
Disisi lain, dalam demo yang terjadi para siswa juga mempertanyakan mengenai kejelasan pembangunan gedung dan juga meminta kejelasan mengenai fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Baca Juga:Bansos BPNT Tahap 2 Sudah Cair. Jangan Sampai KelewatanKepsek di Riau Dicopot Jabatannya Akibat Biarkan Siswa Gadaikan HP Demi Bayar Uang Praktek.
Diketahui bahwa fasilitas UKS di sekolah SMAN 9 Tambun Selatan tersebut, hanya berupa meja tanpa kursi dan juga kasur.
Bahkan obat-obatan yang harusnya tersedia pun sudah dua bulan tidak disuplai oleh pihak sekolah.
Murid berinisial RP menjelaskan pendapatnya bahwa para pengurus UKS bahkan terpaksa menggunakan uang pribadinya untuk membeli obat-obatan, apabila ada pelajar yang memerlukan perawatan.
Bahkan pembelian obat dari uang saku pribadi para pelajar pun tak diganti oleh pihak sekolah.