RADARCIREBON.TV- Selain itu, orang tua sering mengalami berbagai keluhan kesehatan, salah satunya adalah nyeri lutut. Rasa sakit yang menusuk, kaku, atau bahkan bengkak pada lutut dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, dan membatasi kemandirian mereka.
Jadi, mengapa mereka sering mengalami nyeri lutut? Lihat ulasan lengkap di bawah ini.
1. Penuaan dan perubahan pada sendi
Tubuh mengalami banyak perubahan degeneratif seiring bertambahnya usia, termasuk perubahan pada persendian lutut. Persendian terbesar dan paling kompleks dalam tubuh adalah sendi lutut. Tugasnya adalah untuk menopang berat badan dan memungkinkan berbagai gerakan, seperti berjalan, berlari, dan menekuk kaki.
Baca Juga:Sayangi Lututmu! 7 Langkah Jitu Mencegah Cedera Saat BerlariPagi atau Sore, Kapan Waktu Terbaik untuk Jogging yang Lebih Efektif?
Seiring bertambahnya usia, sendi lutut mengalami banyak perubahan yang signifikan, di antaranya:
- Penipisan tulang rawan
Dalam osteoartritis, atau pengapuran sendi, jaringan halus dan licin yang melapisi ujung tulang di dalam sendi menipis dan kehilangan elastisitasnya.
- Penurunan produksi cairan sinovial
Cairan sinovial, pelumas alami sendi, membantu pergerakan halus dan memberikan nutrisi pada kartilago. Produksi cairan ini menurun seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan lebih banyak gesekan antar tulang.
- Pelemahan otot dan ligamen
Seiring bertambahnya usia, ligamen yang menstabilkan sendi dan otot-otot di sekitar lutut, seperti otot paha dan betis, dapat kehilangan kekuatan dan elastisitas. Akibatnya, lutut menjadi kurang stabil dan lebih rentan terhadap cedera.
2. Penyebab umum nyeri lutut pada lansia
Selain perubahan degeneratif yang disebabkan oleh penuaan, beberapa kondisi medis lain juga dapat menyebabkan nyeri lutut pada orang yang lebih tua:
- Osteoartritis (OA): Nyeri lutut kronis yang paling sering terjadi pada orang tua adalah OA. Jika kartilago rusak, tulang saling bergesekan, yang menyebabkan sakit, kaku, dan pembengkakan.
- Artritis reumatoid (RA): Penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi (sinovium). RA dapat menyerang banyak sendi, termasuk lutut, dan menyebabkan nyeri, bengkak, kemerahan, dan kekakuan.
- Gout: Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian, termasuk lutut. Serangan gout ditandai dengan nyeri, kemerahan, panas, dan pembengkakan yang muncul secara tiba-tiba.
- Pseudogout (kondrokalsinosis): Ini mirip dengan gout, tetapi disebabkan oleh penumpukan kristal kalsium pirofosfat di sendi. Gejalanya termasuk lutut yang nyeri, kaku, dan bengkak.
- Cedera lutut lama: Risiko mengalami nyeri lutut kronis di kemudian hari dapat meningkat jika Anda mengalami cedera di usia muda, seperti robekan ligamen atau meniskus.
- Bursitis: Peradangan pada kantung berisi cairan yang menambal antara tulang, otot, dan tendon di sekitar lutut. Ini dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan lokal.
- Tendinitis: Peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Tendinitis dapat menyebabkan nyeri saat bergerak pada tendon di sekitar lutut.
3. Gejala yang perlu diwaspadai
Seorang lansia harus waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala berikut:
- Nyeri yang parah dan tidak membaik dengan istirahat.
- Pembengkakan, kemerahan, atau rasa hangat pada lutut.
- Kekakuan lutut yang signifikan, terutama di pagi hari atau setelah beristirahat.
- Lutut terasa tidak stabil atau mengunci saat bergerak.
- Demam yang menyertai nyeri lutut.
- Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas sehari-hari akibat nyeri lutut.
4. Solusi medis untuk mengatasi nyeri lutut pada lansia
Penanganan nyeri lutut yang dialami oleh orang lanjut usia akan disesuaikan dengan sumbernya dan tingkat intensitasnya. Solusi medis yang mungkin disarankan termasuk:
Obat-obatan:
Baca Juga:8 Tips Lari di Treadmill: Menjaga Postur Tubuh, Ritme, dan Fokus Berbeda dangan Lari OutdoorApa Itu Runner Face? Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Wajah Terlihat Lebih Tua Akibat Lari
- Obat pereda nyeri (analgesik) seperti paracetamol.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau naproxen.
- Obat-obatan untuk mengatasi artritis spesifik, seperti obat antirematik untuk RA atau obat penurun asam urat untuk gout.
- Injeksi kortikosteroid ke dalam sendi lutut untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
Terapi fisik: Latihan peregangan dan penguatan otot di sekitar lutut dapat membantu meningkatkan stabilitas sendi, mengurangi nyeri, dan meningkatkan rentang gerak.
Alat bantu: Penggunaan alat bantu seperti tongkat atau penyangga lutut (knee brace) dapat membantu mengurangi tekanan pada lutut dan meredakan nyeri saat berjalan.
Operasi: Jika nyeri lutut sangat parah dan tidak membaik dengan penanganan konservatif, operasi mungkin menjadi pilihan. Beberapa jenis operasi yang umum dilakukan pada lansia dengan nyeri lutut meliputi:
- Arthroscopy: Prosedur invasif minimal untuk memperbaiki kerusakan pada meniskus atau ligamen.
- Osteotomy: Prosedur untuk meluruskan tulang di sekitar lutut yang mengalami kerusakan akibat artritis.
- Penggantian Sendi Lutut Total (Total Knee Replacement/TKR): Prosedur di mana sendi lutut yang rusak diganti dengan sendi buatan (prostesis).
5. Inovasi teknologi advance TKR dengan alat Velys di Eka Hospital
Eka Hospital, yang merupakan rumah sakit pertama yang memiliki teknologi canggih, menawarkan inovasi terbaru dalam operasi penggantian sendi lutut melalui penggunaan alat Velys Robotic-Assisted Total Knee Replacement.
Teknik ini memungkinkan ahli bedah melakukan operasi dengan tingkat presisi yang lebih tinggi, yang menghasilkan pemulihan pasien yang lebih cepat.
Keunggulan Velys Robotic TKR
- Perencanaan operasi yang lebih akurat: Sistem Velys membuat rencana operasi yang disesuaikan berdasarkan anatomi pasien.
- Presisi tinggi: Ahli bedah dapat memposisikan implan sendi dengan tepat dengan bantuan lengan robotik.
- Recovery lebih cepat setelah operasi: setelah operasi pagi, pasien dapat berdiri dan berjalan di siang hari.
- Potensi hasil yang lebih baik: Akurasi yang lebih baik dapat membantu lutut bekerja lebih baik setelah operasi dan mengurangi risiko komplikasi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ortopedi berpengalaman jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami nyeri lutut.
Salah satunya dr. Ricky Edwin P Hutapea, Sp.OT (K) Hip and Knee dari Eka Hospital yang siap membantu mendiagnosis penyebab nyeri lutut, serta memberikan solusi penanganan yang tepat dan komprehensif, termasuk pilihan inovatif seperti operasi penggantian sendi lutut dengan bantuan Velys.
Penanganan yang tepat akan memungkinkan orang tua untuk kembali bergerak aktif dan menikmati kualitas hidup yang lebih baik.