Pemerintah Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, menghadapi masalah serius terkait operasional Pasar Karangsari. Meskipun pasar ini berdiri di atas tanah aset desa, Pemerintah Desa Karangsari tidak mendapatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) maupun retribusi dari operasionalnya.
Pasar Karangsari dinilai penuh dengan carut marut kepengurusan, yang berdampak pada ketidakjelasan sewa lahan aset desa. Hingga kini, Pemerintah Desa Karangsari masih berupaya menata pasar agar dapat berkembang dan meningkatkan roda ekonomi masyarakat.
Pemerintah Desa Karangsari juga menyoroti ketiadaan retribusi atau pemasukan yang seharusnya menjadi PAD bagi desa. Tidak sinkronnya kepengurusan pasar, akibat banyaknya kelompok pedagang, dianggap mempersulit penataan Pasar Karangsari.
Baca Juga:Siswi Yang Alami Masalah Biaya Akan Sekolah Di SMAN 1 Kota Cirebon – VideoViral Kuwu Karangsari Sawer Di Diskotik – Video
Menurut Kuwu Casmari, kepengurusan pasar sudah diupayakan untuk dibentuk agar operasional pasar berjalan baik. Tujuannya agar tidak ada lagi carut marut pengelolaan hingga sengketa utang di Pasar Karangsari.
Pemerintah Desa Karangsari sendiri menargetkan penataan pasar demi adanya pemasukan PAD bagi desa. Terlebih, di Desa Karangsari ini terdapat lebih dari 70 los dan puluhan kios pedagang yang merupakan pindahan dari Pasar Caplek.
Kuwu Casmari menambahkan bahwa pembangunan Pasar Karangsari ini merupakan warisan dari kuwu terdahulu. Namun, hingga kini, persoalan Pasar Karangsari terkesan bias dan tidak terkelola dengan baik.