Menang 3-1 Lawan Pachuca, Untung Madrid Punya Courtois: Sang Batu Karang Dari Belgia 

Tibaut Cortuis Jadi Juru Selamat
Tibaut Cortuis menjadi juru selamat Real Madrid, ia berhasil mencatatkan 10 save dengan rating 8,9 pada laga melawan Pachuca
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Dalam laga yang semestinya berjalan megah, Real Madrid justru membuka babak baru dalam drama sepak bola absurd.

Baru tujuh menit pertandingan bergulir melawan Pachuca di Piala Dunia Antarklub, nama Raúl Asencio tiba-tiba jadi pemeran utama — bukan karena gol, tapi karena kartu merah yang nyaring dan cepat. Ia menjatuhkan Rondón sebagai “last man” di depan kotak penalti.

Tanpa ragu, wasit mencabut kartu merah. Madrid pun kehilangan satu pemain bahkan sebelum mereka sempat menemukan ritme permainan.

Baca Juga:Jawa Barat Akan Dipecah Jadi 5 Provinsi, Cirebon Timur Bersiap Jadi Kabupaten MandiriViral Meme Mencari 19 juta Lapangan Kerja, Janji Kampanye Gibran Ditagih

Itu bukan insiden pertama bagi Asencio dalam dua pertandingan terakhir. Thibaut Courtois, penjaga gawang Madrid, bahkan tak kuasa menahan kekesalan.

“Dua pertandingan, dua kali kesalahan yang sama. Kita butuh pemain yang cerdas, bukan pemberi hadiah bagi lawan,” ujarnya tegas, menusuk namun jujur.

Tapi di tengah lapisan kegelisahan, muncullah satu tokoh yang membalikkan narasi kekalahan: Courtois sendiri. Seolah mengenakan jubah tak terlihat, ia menepis bola demi bola, seperti batu karang yang dihantam gelombang.

Tak hanya sekadar menjaga gawang—Courtois menjaga martabat seluruh skuad yang sempat limbung oleh kesalahan satu orang.

Pachuca menyerang tanpa ampun, memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Namun tembok bernomor 1 itu tak goyah. Bahkan saat Madrid kehilangan dominasi bola, kehilangan keseimbangan taktik, dan hampir kehilangan akal, Courtois tetap berdiri kokoh. Ia menjadi selimut hangat bagi lini belakang yang menggigil dalam kecemasan.

Dan seolah semesta terharu, Madrid justru mencetak gol. Jude Bellingham membuka keran, Arda Güler menambah luka lawan, dan Valverde menyempurnakan skor . 3-1 untuk Madrid—skor yang tak mencerminkan tekanan yang mereka alami, tetapi sangat mencerminkan kerja keras kiper mereka.

Asencio mungkin akan diingat sebagai pemain yang mempercepat waktu istirahatnya, tapi Courtois? Ia akan dikenang sebagai malaikat penjaga yang menyelamatkan kapal dari karam.

Baca Juga:Absen Rapat Paripurna, Sekda Jabar: Saya Dikirim Gubernur ke Lokasi Bencana!Sinergi Ciayumajakuning: Menjinakkan Inflasi, Menyemai Digitalisasi

Madrid boleh penuh bintang, tapi malam itu satu nama yang bersinar: Courtois — si benteng terakhir, sang batu karang, si penyelamat cerita.

Berdasarkan penilaian WhoScored, kiper Real Thibaut Courtois mendapatkan rating tertinggi. Courtois diganjar nilai 8,9.

Courtois di laga itu membuat 10 saves. Selain itu, Courtois membuat conversion rate tembakan para pemain Pachuca rendah dan hanya ada di angka tujuh persen

0 Komentar