Jangan Diangkat! 8 Ciri Voice Phishing yang Sering Menjebak Korban

foto
ilustrasi/ freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Pernah dapet telepon dari orang nggak dikenal yang ngaku-ngaku dari bank, polisi, atau perusahaan gede? Nah, hati-hati, itu bisa jadi voice phishing alias vishing — modus penipuan yang niatnya nyuri data pribadi kamu lewat telepon.

Gimana Cara Kerja Penipunya?

Biasanya sih mereka pinter banget mainin psikologi. Ngaku dari instansi resmi, terus mulai deh minta data pribadi kayak PIN, kode OTP, sampai nomor rekening.

Kadang juga pura-pura nawarin hadiah gede, kesepakatan menarik, atau malah ngancem kamu punya utang.

Baca Juga:Pemerintah Mau Minta E-commerce Potong Pajak Penjual, Ini Penjelasannya!Heboh! Kafe di China Sajikan Kopi Unik Campur Usus Babi

Ada juga yang bilang HP kamu kena virus atau malware, biar kamu panik terus nurut aja apa kata mereka.

Nggak jarang juga mereka bawa-bawa nama layanan pinjaman online, bantuan sosial, atau pajak buat bikin kamu makin percaya.

Biar Nggak Ketipu, Ini Tips Pentingnya:

1. Jangan asal kasih data pribadi.

Ingat ya, lembaga resmi TIDAK PERNAH minta PIN, password, atau kode OTP lewat telepon.

2. Cek siapa yang nelpon.

Kalau ragu, langsung cek ke website atau nomor resmi instansi yang disebut. Jangan percaya begitu aja.

3. Waspada kalau disuruh bayar pakai pulsa, e-money, atau voucher digital.

Itu udah tanda-tanda kuat banget kalau itu penipuan.

4. Pakai VPN saat online, buat jaga-jaga biar data kamu nggak gampang disadap.

5. Kalau udah jadi korban, langsung lapor!

Hubungi pihak berwajib dan lembaga yang namanya dicatut.

Ciri-Ciri Telepon Penipuan (Vishing) yang Harus Kamu Tahu:

– Ngaku-ngaku dari pemerintah atau perusahaan besar. Biasanya mereka sok berwibawa, terus ngintimidasi kamu biar nurut.

– Tiba-tiba nawarin hadiah atau undian.

Baca Juga:Pengguna iPhone Kesal, HP Mahal Malah Dibanjiri Iklan!Squid Game 3 Sebentar Lagi Tayang, Seoul Gelar Pawai Meriah Bareng Para Pemainnya!

– Nggak tahu nama kamu. Kalau resmi, pasti mereka tahu siapa yang ditelepon. Kalau panggilannya cuma “Bapak/Ibu,” patut curiga.

– Ngancem ada utang belum dibayar. Disuruh bayar cepat atau diancam kena denda/jail? Tutup aja, langsung kontak lembaga resminya.

– Minta data pribadi. Nomor KTP, kartu kredit, atau data sensitif lainnya? Jangan kasih, apalagi ke orang asing!

– Ngaku HP kamu kena virus. Terus disuruh install aplikasi aneh? Jangan mau! Apalagi yang model AnyDesk atau TeamViewer.

– Minta ulang data yang harusnya udah mereka punya. Kayak nomor klaim asuransi atau nama anak. Kalau mereka beneran dari lembaga itu, pasti udah tahu dong.

– Ada jeda aneh pas angkat telepon. Ini biasanya karena pakai sistem robot. Jadi kalau kamu jawab “halo,” terus jeda lama, siap-siap deh itu bisa penipuan.

0 Komentar