Rencana aksi besar-besaran kader PDIP se-Jawa Barat sebagai bentuk protes atas putusan PN Majalengka dalam kasus Hamzah akhirnya dibatalkan setelah ada arahan dari DPP. PDIP kini memilih fokus menempuh jalur kasasi ke Mahkamah Agung.
Kekecewaan terhadap putusan Majelis Hakim PN Majalengka yang membatalkan pemecatan Hamzah oleh Ketua Umum PDIP mendapat respons besar dari kader di Jawa Barat. DPC dari 27 kabupaten/kota bahkan sempat berencana menggelar aksi besar-besaran sebagai bentuk solidaritas dan protes terhadap keputusan tersebut.
Namun, menurut Ketua DPC PDIP Majalengka, Karna Sobahi, rencana aksi itu akhirnya dibatalkan setelah ada arahan langsung dari DPP PDI-P. Keputusan untuk membatalkan aksi diambil dengan mempertimbangkan potensi gangguan keamanan dan kekacauan di lapangan.
Baca Juga:Tradisi Bebarik Sambut Tahun Baru Hijriah – VideoKDM Borong Melon Bumdes Mitra Sukses Desa Ciawi Japura – Video
Karna menambahkan, aksi solidaritas yang muncul sebenarnya merupakan reaksi spontan dari para kader yang bersimpati terhadap situasi yang dihadapi DPC PDIP Majalengka. Meskipun aksi dibatalkan, langkah hukum tetap dilanjutkan dan tim kuasa hukum PDI-P kini fokus pada upaya kasasi ke Mahkamah Agung.
Sementara terkait isu Pergantian Antarwaktu (PAW), Karna menyebut bahwa kasus Hamzah tidak ada kaitannya dengan PAW karena pemecatan terjadi sebelum meninggalnya almarhum Ketua DPRD Majalengka, Annas. Karna juga menegaskan bahwa partai tidak mungkin merekomendasikan seseorang yang telah melawan kebijakan partai untuk proses PAW.