Bau Kotoran Telinga Bisa Jadi Petunjuk Awal Penyakit Parkinson? Ini Penjelasannya!

foto
ilustrasi/ freepik.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Penyakit Parkinson biasanya identik sama orang tua, terutama yang usianya udah di atas 60 tahun. Tapi ternyata, penyakit ini juga bisa menyerang orang yang lebih muda, lho!

Parkinson sendiri adalah penyakit yang nyerang sel saraf di otak dan bikin penderitanya susah mengontrol gerakan—kayak tremor (tangan gemetar), otot kaku, dan masalah keseimbangan.

Nah, kabar terbaru dari dunia sains cukup mengejutkan: bau dari kotoran telinga ternyata bisa nunjukin tanda-tanda awal penyakit Parkinson!

Baca Juga:4 Cara Mengatasi Pilek yang Menyebabkan Telinga TersumbatPengobatan Dan Pencegahan Penyakit Parkinson Yang Dapat Menyerang Usia Berapa Saja.

Dilansir dari Science Alert, para peneliti menemukan bahwa senyawa kimia yang menguap dari kotoran telinga (disebut VOC atau volatile organic compounds) bisa membawa “kode rahasia” yang berkaitan dengan gangguan saraf seperti Parkinson.

Penelitian ini dipublikasi di jurnal Analytical Chemistry dan ngasih harapan baru buat mendeteksi Parkinson lebih awal. Selama ini, gejala awalnya emang susah banget dikenali, jadi kebanyakan orang baru sadar setelah parah.

Sebelumnya, para ilmuwan juga udah tahu kalau penyakit ini bisa memengaruhi bau badan seseorang lewat perubahan zat berminyak di kulit yang namanya sebum.

Nah, karena kotoran telinga juga berasal dari sebum dan letaknya lebih “terlindung”, para ilmuwan penasaran apakah ini bisa jadi cara deteksi yang lebih akurat.

Tim dari Universitas Zhejiang, China, mencoba menganalisis kotoran telinga lewat baunya. Mereka percaya, bau ini bisa berubah karena peradangan, stres pada sel tubuh, atau kerusakan saraf di otak—dan semuanya itu berkaitan dengan Parkinson.

Kalau penelitian ini terus dikembangkan, bisa jadi nanti akan ada tes usap telinga sederhana buat mendeteksi Parkinson. Tesnya nggak ribet, murah, dan yang paling penting: bisa bantu deteksi sejak dini sebelum gejalanya makin parah.

Selain itu, penelitian ini juga bisa bantu para ilmuwan memahami lebih jauh gimana sih Parkinson mulai muncul di tubuh dan gimana cara mencegahnya.

Baca Juga:Naik Gunung Bisa Berujung Maut, Kenali Gejala dan Cara Atasi Hipotermia!Cek Harga Tiket PRJ 2025, Cara Beli Online & Jadwal Konser Lengkap di JIEXPO

Menurut salah satu peneliti, Hao Dong, langkah berikutnya adalah menguji temuan ini ke lebih banyak orang di berbagai negara dan etnis. Tujuannya biar tahu apakah cara ini benar-benar bisa dipakai secara luas.

0 Komentar