Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cirebon melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Syekh Datul Kahfi, Kecamatan Weru. Penertiban ini merupakan upaya dan tindakan tegas Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah untuk mensterilkan kawasan Trusmi dari PKL.
Penertiban yang sudah dilakukan untuk keempat kalinya ini sempat diwarnai protes pedagang. Mereka menganggap proses penertiban tebang pilih, menilai masih banyak PKL yang berjualan dan membuka lapak di atas trotoar, serta upaya penertiban yang dilakukan terkesan hanya formalitas.
Namun, petugas Satpol PP tetap melakukan eksekusi terhadap pedagang kaki lima tanpa mengindahkan protes tersebut, karena upaya penataan kawasan ini dilakukan tanpa tebang pilih. Terlebih lagi, penertiban dan penataan kawasan Trusmi merupakan atensi dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menjadikan Kawasan Wisata Batik Trusmi sebagai “Malioboro”-nya Jawa Barat.
Baca Juga:BBWS Cimancis Tak Respon Usulan Normalisasi Sungai – VideoKabel Telekomunikasi Semrawut Di Jalan Tuparev Dirapikan – Video
Sementara itu, Satpol PP Kabupaten Cirebon mengklaim penertiban pedagang kaki lima ini dilaksanakan terhadap bangunan yang tidak berizin dan pedagang yang berjualan di atas trotoar maupun badan jalan. Puluhan bangunan PKL yang ditertibkan oleh petugas Satpol PP Kabupaten Cirebon merupakan langkah tegas dalam mengimplementasikan peraturan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menciptakan kawasan wisata di Kabupaten Cirebon.