Bingung Cari Kerja? Ini Daftar Profesi Yang Bikin Cuan di 2025

Influencer
Saat ini profesi sebagai Influencer digadang-gadang bisa mendapatkan penghasilan yang menjanjikan. Foto: Radar Jember/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Influencer profesi yang dulunya hanya dianggap sebagai profesi yang tidak menghasilkan, kini menjelma menjadi primadona baru di dunia pemasaran global.

Semakin tahun semakin banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat gelombang PHK secara global, sehingga profesi Influencer menjadi pilihan yang sangat menjanjikan.

Profesi Yang Bikin Cuan 2025

Diera modern seperti saat ini atau di dunia yang serba digital ini, membuka peluang baru bagi siapa saja untuk tetap Cuan di masa yang sulit.

Baca Juga:Kamu Harus Tahu, Ini Cara Bedakan QRIS Transfer dan QRIS BayarPenggaMasih Sibuk Nyari Kerja, Jangan Bingung!! ? Ini Adalah Pekerjaan Yang Dibutuhkan di Indonesia

Bahkan profesi yang dulu dianggap sepele kini menjadi profesi yang memberikan keuntungan berlimpah dan tentu saja sangat menjanjikan.

Lonjakan tersebut terjadi berkat kemampuan mereka yang mempengaruhi perilaku konsumen secara langsung lewat konten yang relatable.

Bahkan banyak dari mereka yang bukan merupakan kalangan selebritis namun hanya orang biasa yang tiba-tiba viral di media sosial, kemudian menjadi seorang seleb.

Contohnya ada Mpok Alpa yang terkenal karena video curhatnya, yang diunggah di media sosial dan kemudian menjadi viralz sehingga video tersebut menyoroti gaya hidupnya yang sederhana dan apa adanya serta cara dia memperlakukan orang lain. Lalu dari kasus viralnya tersebut, akhirnya Mpok Alpa direkrut menjadi seorang komedian di stasiun TV terkenal.

Tidak hanya Mpok Alpa, ada juga Fajar Sad Boy yang menjadi terkenal karena gaya bicaranya yang khas dan ekspresif saat menceritakan pengalaman cintanya yang sungguh menyakitkan.

Video unggahan tersebut banyak ditonton dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk membuat konten serupa namun tidak memiliki nasib sebagus Fajar Sad Boy yang akhirnya direkrut beberapa stasiun TV, bahkan sudah bermain film sebagai pemeran pembantu dan sudah mendatangi berbagai podcast podcast yang ada.

Fenomena tersebut adalah kasus-kasus yang dijadikan contoh, banyak kejadian serupa yang terjadi di kalangan orang biasa yang mengunggah video melalui Tik Tok atau platform lain, kemudian videonya viral dan akhirnya mereka memiliki nasib baik untuk menjadi influencer dadakan.

Baca Juga:Syarat Dan Cara Mengajukan Diskon Listrik 50 Persen Dari PLNSelain KDM, Eri Cahyadi Juga Berlakukan Jam Malam di Surabaya Untuk Anak-Anak

Tik Tok menjadi ladang utama untuk mempromosikan barang-barang seperti Tas Coach dengan hiasan ceri atau prestol yang kini menjadi trend Gen Z, hingga mendorong lonjakan penjualan di pasarnya.

Bahkan menurut data stativista industri pemasaran influencer Global, diperkirakan Sudah tumbuh sebanyak 36% tahun ini dan mencapai US$33 miliar atau sebanyak Rp540 triliun.

Menurut data yang sudah dicatat oleh Deloitte, belanja merk terhadap content Creator naik menjadi 49% secara global tahun lalu, dengan seperempat anggaran media sosial dialokasikan khusus untuk para influencer.

Uniliver mengatakan akan ikut ke dalam tren ini, dimana Fernando Fernandez seorang CEO dari Unilever mengatakan bahwa perusahaan akan merekrut influencer sebanyak 20 kali lebih banyak, demi strategi pemasaran berbasis media sosial karena konsumen kini semakin curiga dengan branding korporat.

Bahkan raksasa produk konsumen itu juga menaikkan porsi anggaran iklan di media sosialnya hingga sebanyak 50%.

Selain lebih hemat daripada memasang iklan di TV atau di Billboard, pendekatan influencer juga dinilai jauh lebih fleksibel.

Kampanyenya bisa diubah secara cepat dan influencer pun bisa diganti, sehingga pesan bisa disesuaikan dengan respon audiensi yang ada.

Namun tentu saja strategi ini bukan berarti strategi yang bebas resiko, tentu saja ada beberapa brand yang pernah putus hubungan dengan para influencernya akibat kontroversi yang viral di media sosial.

Kini tren baru mulai bermunculan yang dimana influencer buatan AI dengan kelebihan yang bisa dikendalikan penuh tanpa masalah di kemudian hari.

Perusahaan besar kini mulai melirik AI untuk alasan keamanan merek, akan tetapi nilai personal dan keaslian dari influencer manusia jauh memiliki daya tarik yang lebih kuat.

Bahkan saat ini pertumbuhan influencer AI Untuk marketing masih belum jelas akan sejauh apa kedepannya, namun tentu saja influencer AI tidak dapat mengalahkan influencer manusia yang memiliki ke naturalan dan daya tarik yang benar-benar sangat kuat.

0 Komentar