KH Abbas Abdul Jamil Didorong Jadi Pahlawan Nasional: Harapan yang Tumbuh dari Tanah Cirebon

Bupati Imron mendorong agar KH Abbas Abdul Jamil Segera Menjadi Pahlawan Nasional
Bupati Imron mendorong agar KH Abbas Abdul Jamil Segera Menjadi Pahlawan Nasional
0 Komentar

RADARCIREBON.TV — Di tengah denyut sejarah yang terus hidup di setiap sudut Cirebon, nama KH Abbas Abdul Jamil kembali menguat. Bukan hanya sebagai ulama besar dan guru bangsa yang dikenang dalam doa, tapi kini juga sebagai sosok yang tengah diajukan menjadi Pahlawan Nasional—pengakuan tertinggi dari negara atas jasa dan perjuangannya.

Pada Jumat pagi, angin di sekitar Kabupaten Cirebon seolah membawa semangat berbeda. Tim dari Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Kementerian Sosial RI datang langsung untuk menelusuri jejak perjuangan KH Abbas Abdul Jamil—ulama, pendidik, sekaligus pejuang yang menjadi bagian dari denyut kemerdekaan Indonesia di wilayah pesisir utara Jawa ini.

Bupati Cirebon, H. Imron, menyambut kedatangan tim dengan hangat dan penuh harap. Ia menegaskan bahwa perjuangan KH Abbas Abdul Jamil bukan hanya tercatat dalam sejarah lokal, tapi telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Cirebon.

Baca Juga:Bupati Imron Sesalkan Kasus Pelecehan Oleh Kapus Gembongan – VideoWarga Kalipasung Tagih Janji Kampanye Imron Jigus – Video

“Ini bukan sekadar upaya administratif. Ini tentang mengenang jasa, tentang menghargai semangat perjuangan yang diwariskan. Jika beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional, itu adalah kebanggaan bagi seluruh rakyat Cirebon,” ujar Imron, Jumat (4/7).

Bupati Imron menambahkan, pengusulan gelar pahlawan nasional ini telah melewati proses panjang, didukung oleh masyarakat, akademisi, dan para tokoh agama yang ingin melihat nama besar KH Abbas berdiri sejajar dengan tokoh bangsa lainnya.

Proses pengusulan ini kini telah memasuki tahap penting: verifikasi lapangan oleh TP2GP. Perwakilan dari Kemensos RI, Edi Suharto, menjelaskan bahwa sebagian besar dokumen administratif dan kesejarahan telah lengkap, baik dari pemerintah daerah maupun dari tim pengkaji daerah (TP2GD).

“Kami datang ke sini bukan hanya membawa formulir atau arsip, tapi ingin melihat langsung jejak hidup perjuangan beliau. Melihat situs-situs, mendengar cerita masyarakat, menyentuh warisan yang ditinggalkan,” kata Edi.

Menurut Edi, bukan hanya catatan sejarah yang membuktikan peran KH Abbas dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi juga keberlanjutan nilai-nilai perjuangan itu yang masih dijaga masyarakat hingga hari ini—melalui pesantren, karya tulis, dan semangat kebangsaan yang tetap terasa kuat.

Nama KH Abbas Abdul Jamil begitu dikenal dalam lintasan sejarah Cirebon. Ia tidak hanya menyebarkan ilmu agama, tetapi juga menanamkan semangat nasionalisme di tengah tekanan penjajahan. Kiprahnya dalam membangun pendidikan Islam, mendirikan pesantren, serta mendorong masyarakat untuk bangkit melawan ketertindasan, menjadi bukti bahwa perjuangannya tidak hanya spiritual, tapi juga politis dan sosial.

Banyak peneliti menyebut, KH Abbas adalah sosok yang mengintegrasikan ilmu, iman, dan perjuangan. Ia mempersiapkan generasi muda bukan hanya untuk menjadi alim, tetapi juga menjadi warga bangsa yang berani bersuara dan bertindak demi kemerdekaan.

Baca Juga:Imron Sidak Kondisi Sport Center Yang Terkesan Tak Terurus – VideoImron Datangi Lokasi Longsor Tambang Batu Gunung Kuda – Video

Bupati Imron percaya, jika gelar pahlawan nasional diberikan, itu akan menjadi penanda sejarah penting bagi Cirebon dan generasi mudanya.

“Anak-anak kita perlu tahu, bahwa dari tanah ini pernah lahir sosok besar. Sosok yang membela kebenaran, yang berjuang dengan ilmu dan doa. Inilah warisan yang tak boleh dilupakan,” ungkapnya haru.

Dukungan juga datang dari berbagai kalangan. Masyarakat, ulama, budayawan, hingga pemerintah pusat dan provinsi menyatakan komitmennya untuk mendorong pengakuan ini. Di beberapa titik, masyarakat bahkan telah menggelar doa bersama sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan KH Abbas.

Pemerintah Kabupaten Cirebon juga terus melengkapi semua syarat dan memperkuat narasi sejarah lewat dokumen dan artefak asli yang masih tersimpan dan dijaga.

Langkah ini memang belum selesai, tapi harapan itu tumbuh subur. Di tengah perubahan zaman dan arus modernitas, masyarakat Cirebon tetap memelihara warisan KH Abbas dengan penuh kesadaran dan penghormatan.

Jika pada akhirnya negara menetapkan beliau sebagai pahlawan nasional, maka itu bukan sekadar gelar—melainkan pengakuan atas nilai perjuangan lokal yang membentuk wajah Indonesia.

“Semoga doa, usaha, dan semangat kita semua menjadi jalan bagi KH Abbas Abdul Jamil untuk berdiri sejajar dengan para pahlawan bangsa. Bukan untuk kemegahan, tapi demi mengabadikan nilai perjuangan yang tak lekang oleh waktu,” tutup Imron.

0 Komentar