RADARCIREBON.TV – Presiden RI Prabowo Subianto Resmikan Proyek Pembangkit EBT energi ramah lingkungan.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan 55 proyek pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi.
Peresmian ini dilakukan secara serentak dan terpusat di PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Ijen, Kabupaten Bondowoso, pada 26 Juni 2026 lalu. Dengan menandai tonggak penting dalam upaya menuju kemandirian energi nasional berkelanjutan.
Baca Juga:Presiden Prabowo Umrah, Masuki Ka'bah dan Cium Hajar AswadIndonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Mulai Beroperasi 2032!
Momentum ini menjadi salah satu langkah nyata strategis dalam mewujudkan swasembada energi berbasis sumber daya bersih dan rendah emisi.
PLN siap wujudkan program transisi energi yang kuat dengan pembangunan pembangkit listrik dari sumber energi ramah lingkungan.
Dibawah pengelolaan Danantara Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendukung penuh pengembangan EBT untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) 2060 mendatang.
EBT menjadi inisiatif untuk memperluas jangkauan listrik di wilayah terpencil hingga peningkatan kapasitas energi ramah lingkungan, pembangunan ini juga untuk memperkuat akses energi dan membuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Komitmen ini siap diwujudkan melalui sistem energi yang andal, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
55 proyek EBT diresmikan serentak dengan total kapasitas gabungan mencapai 379,7 megawatt (MW).
8 PLTP untuk Energi Rendah Emisi untuk Masa Depan terdiri dari sebagai berikut.
Baca Juga:Selamat kamu dapat Samsung Galaxy S25 Edge! Tukar Livin' poin by Mandiri sekarang jugaLangkah nyata Kolaborasi Indonesia dan Arab Saudi menghasilkan kesepakatan Bisnis senilai USD 27 Miliar
- 3 PLTP beroperasi di Sorik Merapi Unit 5, Salak Binary, dan Ijen Unit 1.
- 5 PLTP tahap groundbreaking di Muara Laboh Unit 2, Ulubelu Extra Gunung Tiga, Wayang Windu Unit 3, Salak Unit 7, dan Patuha Unit 2.
47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Energi Menjangkau Rakyat dengan total kapasitas 27,8 MW dan mampu menjangkau 47 desa di 11 provinsi yang mampu mengaliri listrik 5.383 rumah tangga.
Perwujudan swasembada ini tidak dapat dilepaskan dari komitmen pemerintahan Prabowo Subianto terhadap transisi energi yang berkelanjutan.
Portofolio energi yang dibangun ini diarahkan untuk menjaga keseimbangan antara keandalan pasokan dan keberlanjutan jangka panjang, fondasi menuju sistem energi nasional yang tangguh, beremisi rendah, dan inklusif.
Selain itu, langkah ini menjadi ketegasan pemerintah dalam strategi transisi energi yang inklusif untuk menumbuhkan ekosistem industri energi yang bersih, memperkuat akses listrik di wilayah-wilayah terpencil, dan untuk meningkatkan daya saing ekonomi lokal melalui energi yang terjangkau.