Saat ini, Redmi memproduksi berbagai model, termasuk Redmi Note, Redmi A, seri angka, dan Redmi K. Semuanya berfokus pada keseimbangan fitur dalam rentang entry-level hingga mid-range. Sebaliknya, Redmi tidak memasarkan Redmi K di Indonesia, tetapi POCO F, POCO X, POCO C, dan POCO M adalah seri perangkat yang ditujukan untuk kinerja tinggi dan penggunaan intensif.
5. Pemasaran POCO berfokus pada ecommerce
Dalam hal pemasaran, Redmi dipromosikan melalui berbagai kanal penjualan. Ritel fisik pihak ketiga, lokasi pasar, dan toko Xiaomi termasuk dalam kategori ini. POCO lebih suka memasarkan secara online. Kampanye onlinenya menargetkan komunitas teknologi. Selain itu, POCO sering menggunakan strategi pemasaran yang lebih agresif dalam membangun identitas mereknya. Smartphone POCO sering kali lebih murah daripada Redmi karena terbatas pada pemasaran online.
6. POCO dan Redmi sering melakukan rebranding
Model tertentu sering mengalami rebranding Redmi dan POCO. Contohnya adalah POCO C71 dan Redmi A5, proses yang memungkinkan Xiaomi masuk ke pasar yang berbeda dengan perubahan kecil seperti RAM atau desain. Meskipun memiliki dua spesifikasi, POCO biasanya menambahkan sentuhan desain yang lebih berani untuk meningkatkan ciri khas mereknya.
Baca Juga:Meskipun Murah, Ternyata Redmi 13x Punya 5 Kekurangan Dibanding HP Entry Level LainnyaReview POCO F7 Indonesia: Smartphone RAM 12GB, Layar Super AMOLED, dan Performa Menawan
Walaupun keduanya dibuat oleh Xiaomi, Redmi dan POCO menawarkan pengalaman yang berbeda yang dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna. POCO, yang telah menjadi merek independen sejak 2020, masih menggunakan inovasi Xiaomi untuk membuat smartphone berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.