CIREBON – Rencana lelang limbah scrap milik Hyundai Engineering and Construction (HDEC) di area pembangkit listrik tenaga uap (PLTU II) Cirebon yang dianggap bermasalah oleh Oposisi Berontak Rakyat Cirebon Timur (OBOR Cirtim), dibantah oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni.
Menurut Sumarni, terkait dengan rencana lelang scrap milik Hyundai, permasalahannya telah selesai. Karena menurutnya, pihaknya bersama Dandim Kabupaten Cirebon, sudah menggelar mediasi dan mempertemukan semua pihak.
“Masalahnya sudah selesai, sudah dirapatkan oleh Polres dan Kodim,” kata Sumarni.
Baca Juga:Wabup Cirebon Pimpin Langsung Pengangkutan Sampah Liar – VideoWamen UMKM Sebut Cirebon Sebagai Kota Perdagangan – Video
Sumarni mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Cirebon, untuk menjaga Kamtibmas di Kabupaten Cirebon dan menghindari tindakan anarkis.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat, untuk memviralkan hal-hal yang indah dan positif dari Kabupaten Cirebon.
“Ayo jaga nama baik Kabupaten Cirebon,” kata Sumarni.
Pernyataan dari Sumarni, juga dibenarkan oleh sejumlah Kuwu dari desa penerima manfaat. Menurut para Kuwu, sudah ada pertemuan dan kesepakatan yang dihadiri oleh seluruh perwakilan desa dan dimediasi oleh Kapolresta Cirebon dan Dandim Kabupaten Cirebon.
Kuwu Desa Kanci, Sunaryo, mengatakan,dalam pertemuan tersebut, telah disepakati terkait beberapa hal yang berkaitan dengan rencana lelang limbah material itu.
Sunaryo juga menggarisbawahi, bahwa lelang scrap yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, merupakan milik Hyundai, bukan dari Cirebon Power.
“Kalau lelang scrap kemarin, itu dari PLTU 1 (Cirebon Power), kalau sekarang Hyundai,” ujar Sunaryo.
Sunaryo mengungkapkan, sudah ada kesepakatan antara pihak Hyundai, desa dan sejumlah unsur lainnya, terkait dengan pembagian hasil lelang nanti.
Baca Juga:Kompenasi Dampak Semburan Lumpur Untuk Warga Belum Diberikan – VideoHUT KE-26 PP Polri Di Kuningan – Video
“Sudah ada kesepakatan dari seluruh desa dan juga unsur lainnya, tentang rencana lelang scrap hyundai ini,” kata Sunaryo.
Ia juga membantah terkait adanya pihak yang menyebutkan, bahwa dana hasil lelang limbah scrap tidak bermanfaat kepada masyarakat dan jadi ladang bancakan.
Sunaryo mengungkapkan, proses penggunaan dana limbah scrap PLTU, dilakukan secara transparan dan melalui mekanisme Musyawarah Desa (Musdes).
Ia juga membantah adanya isu yang menyebutkan, bahwa dana hasil limbah scrap ini masuk ke rekening pribadi bahkan disebut juga rekening siluman.
Karena menurut Sunaryo, uang hasil limbah scrap itu, masuk melalui rekening desa, tidak melalui rekening pribadi. Pihaknya juga memiliki laporan pertanggungjawaban terkait penggunaan dana tersebut.
“Uangnya itu masuk ke rekening desa, lalu kita gelar Musdes untuk merumuskan penggunaannya untuk apa,” kata Sunaryo.
Sunaryo bahkan menyebutkan, adanya dana lelang scrap dari PLTU ini, sangat membantu desanya dalam menjalankan sejumlah program, baik itu perbaikan infrastruktur ataupun program sosial dan keagamaan.
Sunaryo menuturkan, bahwa sejak proses lelang, hingga kepastian berapa nominal yang akan didapatkan oleh desa, selalu diberikan informasi oleh pihak Cirebon Power.
Walaupun tidak terlibat dalam proses lelang, namun ujar Sunaryo, pihak PLTU selalu memberikan surat atau informasi, terkait rencana lelang tersebut.
“Kami selalu diberikan informasi, sejak awal proses lelang sampai dana ditransfer,” kata Sunaryo.
Untuk pemanfaatannya, pihaknya kemudian menggelar Musyawarah Desa (Musdes), dengan melibatkan selurun unsur yang ada di desa. Musdes ini, untuk menentukan, terkait pemanfaatan dari dana scrap PLTU.
Untuk dan scrap tahun kemarin, hasil kesepakatan dari Musdes, digunakan untuk melakukan pengaspalan jalan desa, sepanjang 500 meter lebih. Hingga saat ini, bukti fisik pengaspalan juga masih bisa dilihat dan dirasakan manfaatnya oleh warga.
Selain itu, kami juga memberikan dukungan kepada lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan, yang ada di Desa Kanci.
“Dana scrap yang kemarin, kita gunakan untuk mengaspal jalan dan kegiatan lainnya,” kata Sunaryo.
Sunaryo menegaskan, bahwa proses penggunaan dana scrap ini, dilakukan secara transparan dan melibatkan masyarakat. Bahkan pihaknya pun membuat laporan terkait dengan penggunaan dana itu.
Menurut Sunaryo, langkah yang dilakukan oleh Cirebon Power ini patut diapresiasi. Karena menurutnya, baru Cirebon Power yang memiliki kepedulian begitu besar terhadap desa di sekitarnya.
Apalagi, dana scrap ini kata Sunaryo, sangat mendukukg pembangunan desa, di saat dana yang dimiliki desa, tidak bisa untuk menjalankan sejumlah program.
“Kami sangat terbantu sekali. Karena dengan adanya dana scrap PLTU ini, bisa memperbaiki dan membangun infrastruktur di desa,” kata Sunaryo.
Hal serupa juga disampaikan oleh Subandi, Kuwu Desa Kanci Kulon. Dirinya membantah bahwa penggunaan dana scrap dilakukan secara serampangan. Karena menurut Subandi, ada aturan yang harus diikuti sebelum menggunakan dana tersebut.
Subandi juga menyebutkan, dana hasil lelang scrap Cirebon Power, manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat banyak di Desa Kanci Kulon.
“Dananya kita gunakan untuk kegiatan pembangunan, sosial dan lainnya,” ujar Subandi.
Ia juga membenarkan jika uang dari limbah scrap masuk melalui rekening desa. Pihaknya juga melakukan musyawarah desa, sebelum menggunakan dana dari hasil scrap.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihaknya juga membuat laporan khusus terkait penggunaan dana, yang didapatkan dari lelang scrap.
“Laporan penggunaannya ada semua. Dana scrap ini sangat membantu sekali untuk Desa Kanci Kulon,” kata Subandi.
Sedangkan terkait rencana adanya lelang limbah yang akan dilakukan oleh pihak Hyundai, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak dan menandatangani kesepakatan.
Ia memastikan, bahwa mekanisme penggunaan dana dari lelang scrap ini, akan digunakan secara transparan, sesuai dengan kesepakatan bersama.
“Untuk lelang dari Hyundai, kita sudah lakukan kesepakatan dan kami juga diminta untuk menjaga kondusivitas,” kata Subandi.
Sementara itu, Humas PLTU Cirebon Power, Yuda Panjaitan menjelaskan, bahwa yang disebut limbah itu sebenarnya scrap/material bekas sisa pekerjaan overhaul yang bernilai ekonomi.
Scrap ini kata Yuda, sepenuhnya milik Cirebon Power, namun manajemen Cirebon Power memberi kesempatan agar dapat dimanfaatkan untuk mendukung program desa sekitar.
“Kami sama sekali tidak mengambil keuntungan dari hasil scrap, dan selama ini kami telah memastikan bahwa realisasi penjualan scrap sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar pembangkit,” kata Yuda. ***