RADARCIREBON.TV – Nama Mauro Zijlstra makin santer terdengar di kalangan pencinta sepak bola nasional. Bek muda keturunan Indonesia-Belanda ini sedang menjalani proses naturalisasi untuk bisa membela Timnas Indonesia dalam ajang resmi FIFA. Proses tersebut kini tinggal selangkah lagi dan diprediksi rampung sebelum akhir tahun 2025.
Mauro Zijlstra adalah pemain kelahiran 9 Maret 2004 di Belanda. Ia memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang berasal dari Sumatera Barat. Pemain bertinggi 185 cm ini berposisi sebagai penyerang dan dikenal memiliki kemampuan duel udara yang baik, ditambah dengan ketenangan, kontrol bola dan visi bermain yang rapi, kualitas yang saat ini sangat dibutuhkan Timnas Garuda.
Karier klub Zijlstra terbilang cukup menjanjikan. Ia memulai akademi di klub lokal Belanda sebelum bergabung dengan tim muda FC Emmen, salah satu klub di Eerste Divisie. Setelah menunjukkan performa stabil, ia sempat dilirik oleh beberapa klub Eredivisie, dan kini tercatat sebagai bagian dari FC Dordrecht, di mana ia bermain reguler sejak awal musim 2024/2025.
Baca Juga:Gila! Ranking FIFA Indonesia Tembus 118 Dunia, Terbaik Sejak 2006!Gagal ke Piala Asia 2026, Timnas Putri Indonesia Kalah 1-2 dari Chinese Taipei
Menurut data dari Transfermarkt, harga pasar Zijlstra saat ini mencapai €275.000 atau setara sekitar Rp4,8 miliar, angka yang cukup tinggi untuk pemain muda yang belum tampil di level senior internasional. Nilai tersebut berpotensi naik signifikan jika ia resmi memperkuat Indonesia dan tampil di level Asia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa proses naturalisasi Mauro sudah berjalan sejak awal 2025 dan kini sudah sampai tahap akhir verifikasi dokumen di Kemenkumham dan Kemenpora. “Mauro adalah salah satu talenta yang punya komitmen kuat untuk membela Merah Putih. Proses naturalisasi sudah 90 persen,” kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (11/7).
Bergabungnya Zijlstra menjadi bagian dari strategi PSSI yang terus mencari talenta diaspora untuk memperkuat Timnas. Setelah keberhasilan naturalisasi beberapa pemain seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Rafael Struick, kini Mauro diharapkan memperkuat lini depan skuad Garuda U-23 maupun senior.
Kehadirannya juga disambut positif oleh pelatih Timnas Indonesia. “Dia pemain muda yang punya potensi besar. Masih perlu waktu beradaptasi, tapi dia punya visi bermain yang modern,” kata salah satu asisten pelatih.
Dengan usia yang baru 21 tahun, Mauro Zijlstra berpeluang menjadi pilar masa depan Timnas Indonesia. Jika proses administrasi rampung sesuai jadwal, bukan tak mungkin ia sudah bisa debut saat laga uji coba internasional bulan November mendatang.
Indonesia tampaknya tak hanya membangun tim jangka pendek, tapi juga sedang mempersiapkan generasi emas jangka panjang. Dan Mauro Zijlstra bisa jadi salah satu pondasinya.