Pada tahun 2004, Modrić kembali ke Dinamo, di mana ia tampil 128 kali dan mencetak 32 gol.
Ia membantu klub meraih tiga gelar liga, dua Piala Kroasia, dan satu Piala Super Kroasia dalam empat musim.
Musim panas 2008 menandai kepindahannya ke Tottenham Hotspur, dan ia mencetak 17 gol dalam 159 pertandingan untuk The Lilywhites.
Baca Juga:Full Tanpa Pemain Abroad, Ini Sebaran Klub Pemain Timnas Indonesia U 23, Bali United dan Arema Paling BanyakDaftar Juara Piala AFF U 23, Vietnam Masih Dominan Indonesia Sekali Rasakan Juara dan Runner Up.
Kepindahan besar Modrić ke Real Madrid terjadi pada tahun 2012. Dalam 13 musim bersama Los Blancos, bintang Kroasia itu mencetak 43 gol dalam 597 pertandingan dan menjadi pemain klub Spanyol yang paling berprestasi sepanjang masa.
Ia mendaptkan juara enam kali Liga Champions, lima Piala Dunia Antarklub, satu Piala Interkontinental, lima Piala Super Eropa, empat gelar LaLiga, dua gelar Copa del Rey, dan lima Piala Super Spanyol.
Pada tahun 2018, ia memenangi Ballon d’Or, mahkota karier yang menjadikannya salah satu pemain terhebat sepanjang sejarah permainan.
Ia menjadi kapten Kroasia dan memiliki caps terbanyak untuk negaranya dibandingkan pemain lain dalam sejarah: 188 (28 gol).
Kepindahannya ke AC Milan jadi sinyal bagi Luka Modrić bahwa umur hanyalah angka belaka.
Di AC Milan ia akan mengenakan nomor punggung 14 untuk Rossoneri.