SMP PGRI Karangsembung, Kabupaten Cirebon, terancam tutup karena terus mengalami penurunan jumlah siswa setiap tahun. Namun, para guru berusaha bertahan agar siswa miskin tidak putus sekolah.
Juju, seorang guru di SMP PGRI Karangsembung, menjadi saksi era kejayaan dan mulai tenggelamnya sekolah tersebut sejak tahun 2002 hingga saat ini. Selama lebih dari 20 tahun, Juju masih bertahan dan terus mengajar meskipun jumlah siswa yang dididiknya semakin sedikit, bahkan terus berkurang setiap pelaksanaan SPMB.
Pada SPMB 2025 ini, SMP PGRI Karangsembung bahkan hanya mendapatkan 15 siswa yang menjadi bukti perjuangan berat para tenaga pendidik di sana. Dengan kondisi yang kian memprihatinkan, SMP PGRI Karangsembung ini terancam tutup karena semakin kalah bersaing dengan sekolah negeri, yang jumlah siswanya semakin banyak karena jalur penerimaan yang beragam setiap SPMB digelar.
Baca Juga:Kejar Layangan Nyawa Melayang – VideoKarang Taruna Perbutulan Adakan Lomba Tarung Layang-Layang – Video
Namun, tenaga pendidik di SMP PGRI Karangsembung seperti Juju enggan menyerah dan percaya akan ada momen kebangkitan seperti era 2000-an lalu. Menurut Juju, SMP PGRI Karangsembung menjadi sekolah yang hadir untuk membantu masyarakat atau siswa kurang mampu agar tidak putus sekolah, dengan kelonggaran biaya bagi para siswanya.
Sementara itu, di tahun 2000-an, SMP PGRI Karangsembung memiliki 21 rombongan belajar (rombel) yang aktif melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Namun, sejak 2015, jumlah siswa terus menurun akibat berbagai faktor, di antaranya penerapan zonasi di SMP Negeri, hingga akhirnya SMP PGRI tidak lagi menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan.
Mirisnya, dengan berbagai fasilitas yang ada dan kini terbengkalai, SMP PGRI Karangsembung terus bertahan meskipun dengan napas yang terengah-engah. Bahkan, dengan kondisi sekolah yang rawan tutup, para tenaga pendidik di sekolah ini mengaku akan terus berjuang untuk mempertahankan eksistensi sekolah agar bisa membantu masyarakat yang kurang mampu dan menekan angka putus sekolah.