RADARCIREBON.TV- Langkah pemain tunggal putri unggulan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak awal Badminton Japan Open 2025 usai bertanding melawan wakil tuan rumah, Rijo Gunji, 10-21, 12-21.
Gregoria mesti menepi dari hingar bingar bulu tangkis setelah didiagnosa menderita vertigo. Vertigo yang dialami Gregoria cukup berat, tim medis menyarankannya untuk istirahat total.
Pemain tunggal putri peringkat delapan ini harus melawan vertigo sejak akhir maret 2025. Kondisi tersebut, bahkan membuat Gregoria harus absen dari sejumlah turnamen besar dan penting, mulai dari Thailand Open, Malaysia Masters, Singapore Open, hingga turnamen kandang Indonesia Open 2025 mesti dia lewati.
Baca Juga:Perjalanan Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung Terhenti di Babak Awal Japan Open 2025Bangkit dari Ketertiggalan, Rahan/Gloria Menempati 16 Besar di Japan Open 2025
Berkat absennya dari beberapa pertandingan itu, Gregoria mengalami penurunan peringkat dari peringkat lima ke peringkat delapan BWF.
Gregoria mengungkapkan meskipun comebacknya di Tokyo Metropolitan Gymnasium kurang menyenangkan, namun ia tetap merasa senang bisa kembali menginjakkan kaki di arena kompetisi setelah vakum hampir empat bulan.
“Pastinya saya senang bisa kembali ke turnamen, tapi secara hasil memang belum sesuai dengan yang diinginkan. Permainan saya sama sekali belum baik, di sisi lain lawan bermain sangat berani dan bisa mengontrol pertandingan,” katanya, di kutip dari PBSI.id, Selasa, 15 Juli 2025.
Gregoria juga mengaku bahwa kondisi fisiknya belum bugar 100 persen setelah sakit vertigo yang dia derita menjadi salah satu catatan evaluasinya.
“Selain fisik yang masih jadi catatan, tadi di lapangan saya merasa ketika kondisi tertekan saya tidak bisa menjadikan itu sebuah pacuan, malah justru terbawa suasana, agak panik dan tidak bisa kontrol,” ungkap Gregoria.
Meski begitu, Gregoria berjanji untuk tampil lebih baik lagi untuk pertandingan selanjutnya di China Open 2025 yang akan berlangsung pada pekan berikutnya, walaupun lawan yang akan dihadapi jauh lebih berat. Pertandingan di China Open merupakan kelas Super 1000.
“Ketika tampil jelek minggu ini, pasti minggu depan saya harus tampil lebih baik dan saya tahu itu tidak mudah. Maka persiapan selama di sini jelang China Open saya akan matangkan lagi,” ujarnya.