Selebrasi Pacu Jalur Dinilai Gerald Vanenburg Tidak Respect Terhadap Lawan

Selebrasi Pacu Jalur Dinilai Gerald Vanenburg Tidak Respect Terhadap Lawan
sumber: instagram/highlightimnase/
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Gerald Vanenburg mengancam Jens Raven tak akan dimainkan lagi di Timnas Indonesia U-23 saat tampil di Piala AFF U-23 2025 jika melakukan selebrasi pacu jalur usai mencetak gol.

Pernyataan itu disampaikan oleh Vanenburg saat Raven mendapat pertanyaan terkait selebrasi pacu jalur yang dilakukannya usai mencetak gol. Vanenburg terdengar serius, meski sempat tertawa setelah memberi ancaman.

Gerald Vanenburg meminta anak asuhnya tetap respect kepada lawan meskipun berbeda level.

Baca Juga:10 Pemain Paling Bernilai di Timnas Indonesia U23 untuk ASEAN U23 Championship 2025Jadwal, Live Streaming Perebutan Juara 3 Piala Presiden 2025 Dewa Utd vs All-Star Live TV

Tentang Gerald Vanenburg

Gerald Vanenburg merupakan salah satu sosok legendaris dalam sejarah sepak bola Belanda yang memiliki garis keturunan Indonesia. Meskipun popularitasnya lebih dikenal luas di Eropa, kontribusi dan jejak prestasinya turut menjadi sumber kebanggaan bagi para pecinta sepak bola Indonesia. Dikenal dengan gaya bermain yang anggun dan keterampilan teknis luar biasa, Vanenburg menempati peran penting sebagai playmaker andal di era kejayaan sepak bola pada dekade 1980 hingga 1990-an.

Awal Karier: Bintang Muda dari Ajax Amsterdam

Vanenburg lahir di Utrecht, Belanda, pada 5 Maret 1964. Bakat sepak bolanya terlihat sejak usia dini, hingga akhirnya ia bergabung dengan akademi legendaris Ajax Amsterdam. Di usia 17 tahun, ia sudah dipercaya tampil bersama tim senior, memperlihatkan kematangan bermain yang jauh melampaui usianya.

Bersama Ajax, ia turut membantu klub menjuarai beberapa gelar Eredivisie dan menjadi bagian penting dalam generasi emas yang melahirkan banyak bintang Belanda lainnya.

Puncak Karier: PSV Eindhoven dan Piala Eropa

Setelah sukses bersama Ajax, Vanenburg pindah ke PSV Eindhoven pada 1986 dan menjadi bagian dari tim paling bersejarah klub tersebut. Ia memainkan peran penting saat PSV menjuarai Liga Champions (saat itu bernama European Cup) pada musim 1987/88—prestasi tertinggi klub hingga saat ini.

Di level internasional, Vanenburg menjadi bagian dari skuad legendaris Timnas Belanda yang menjuarai Piala Eropa 1988 di Jerman Barat. Ia bermain bersama nama-nama besar seperti Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten.

Gaya Bermain dan Posisi Gerald Vanenburg

Dikenal sebagai gelandang sayap kanan, Gerald Vanenburg juga piawai berperan sebagai gelandang serang atau winger. Keunggulannya terletak pada kontrol bola yang halus, visi bermain tajam, dan kemampuan melepas umpan akurat. Ia bukan tipe pemain yang gemar mencetak gol, namun kontribusinya dalam membangun serangan sangat krusial.

Darah Indonesia Gerald Vanenburg yang Membanggakan

Meski lahir di Belanda, Vanenburg memiliki garis keturunan Indonesia dari orang tuanya yang berasal dari Maluku. Identitas ini kerap menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, mengingat masih sedikit pemain Eropa berdarah Indonesia yang mencapai puncak tertinggi sepak bola dunia.

Baca Juga:Regulasi 11 Pemain Asing? Beckham Putra Tak Gentar, Justru Makin Termotivasi!Baru Datang, Julio Cesar Tolak Istirahat Langsung Gabung Latihan Persib dan Memukau Pelatih!

Warisan dan Pengaruh Gerald Vanenburg

Gerald Vanenburg bukan hanya legenda sepak bola Belanda, tetapi juga menjadi simbol keberagaman dalam olahraga. Kiprahnya menginspirasi banyak pesepak bola muda berdarah campuran untuk terus bermimpi dan berjuang di panggung internasional.

Setelah pensiun, ia sempat meniti karier sebagai pelatih dan aktif membina pemain muda di berbagai akademi. Meski tak setenar era bermainnya, peran di balik layar tetap menunjukkan dedikasinya terhadap dunia sepak bola.

0 Komentar