RADARCIREBON.TV – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia tengah mempersiapkan dua pemain keturunan baru untuk Timnas Indonesia.
Langkah tersebut menjadi langkah perjuangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde 4. Kedua pemain keturunan itu sama-sama ditempatkan pada posisi pemain depan.
Salah satu alasan proses naturalisasi dua pemain keturunan untuk Timnas Indonesia adalah karena cederanya Ole Romeny.
Baca Juga:Timnas Indonesia Siap Tempur Lawan Irak, Ada Wajah Baru dari PersibLaga Penentuan! Jadwal Pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs Malaysia di ASEAN U23 Championship 2025
PSSI terus menggelorakan gelombang naturalisasi seiring dengan langkah Timnas Indonesia yang melaju ke Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hal itu sebagai salah satu langkah peningkatan peluang lolos. Para pemain keturunan terus dirayu untuk membuat Timnas Indonesia lebih kuat dan unggul.
Dari berbagai kesempatan yang ada, usaha PSSI dinilai sukses meyakinkan dua pemain lagi. Mereka diharapkan dapat diandalkan menjadi garda terdepan pasukan Garuda.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan pihaknya telah menjalin komunikasi intens dengan dua calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang tidak disebutkan namanya itu.
“Kami sedang mendorong beberapa tambahan. Seperti apa, saya belum bisa ngomong. Tapi ada dua tambahan yang kami sedang seriuskan,” tutur Erick Thohir, belum lama ini.
“Dan sepertinya tadi malam (Kamis, 17 Juli), keduanya sudah berkomitmen untuk bergabung. Ya pemain depan. Kalau bek tengah, kanan, kiri sudah banyak, ya jadi pemain depan lah,” jelas Erick Thohir.
Erick mengatakan kedua pemain depan ini tidak termasuk Mauro Zijlstra yang proses naturalisasinya sudah hampir rampung. Mauro diketahui sengaja pemain depan yang memperkuat klub FC Volendam.
Baca Juga:Tanpa 4 Pemain Andalan, Persib Bandung Terbang ke Thailand, Ada Apa?Saddil Ramdani Hadiri TC Persib di Thailand, Tanda Pulih Total?
Selain itu, Mauro akan dipersiapkan untuk memperkuat Timnas Indonesia kelompok usia. Sedangkan dua pemain depan baru disiapkan untuk timnas senior.
Erick Thohir menuturkan proses naturalisasi dua pemain itu masih berada pada tahap awal. Keduanya akan diajukan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan diteruskan ke DPR RI.
“Sedang proses dari pemerintah ke DPR, kita tunggu saja. Mauro Zijlstra sekarang sudah ada, tentu ada prosesnya,” lanjut Erick Thohir.
“Nah dia (Mauro) umurnya 20 tahun, tapi di sepakbola modern, Lamine Yamal saja masih muda bisa bagus. Tapi jangan terburu-buru, biarkan dia main dulu di U-23, siapa tahu bagus,” ucapnya.