RADARCIREBON.TV – Harapan Semen Padang FC untuk menguji kekuatan menjelang Liga 1 justru berubah jadi mimpi buruk. Dalam laga uji coba internasional kontra klub asal Malaysia, Negeri Sembilan FC, tim kebanggaan Ranah Minang harus mengakui keunggulan sang tamu dengan skor telak 3-0.
Pertandingan yang digelar pada Senin (21/7/2025) itu menjadi alarm keras bagi pelatih Delfiadri. Alih-alih menunjukkan progres, skuad Kabau Sirah tampil di bawah tekanan sejak menit awal.
Negeri Sembilan langsung tancap gas dan mencetak gol cepat pada menit ke-10 lewat aksi Jamil yang menuntaskan umpan silang dengan tenang. Pertahanan Semen Padang tampak belum siap menghadapi intensitas lawan.
Baca Juga:Kapten Timnas Indonesia U-23 Kadek Arel Kecewa Tak Bisa Kalahkan Malaysia U-23 Indoensia Juara Grup, Malaysia Pulang Lebih Awal, Filipina Masuk Semi Final
Petaka kembali datang di menit ke-34. Kali ini giliran penyerang asing J. Esso yang menggetarkan jala gawang Semen Padang. Ia dengan cerdik memanfaatkan kelengahan barisan belakang dan menggandakan skor menjadi 2-0. Skor tersebut bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, pelatih Semen Padang mencoba melakukan sejumlah rotasi, namun perubahan strategi belum membuahkan hasil. Bukannya memperkecil ketertinggalan, tekanan justru semakin berat.
Situasi makin sulit ketika di menit ke-76, Semen Padang harus bermain dengan 10 orang usai salah satu pemainnya menerima kartu merah akibat pelanggaran keras di area tengah lapangan. Keputusan wasit sempat diprotes, namun tetap tak berubah.
Memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, Negeri Sembilan makin agresif. Hasilnya, lima menit berselang, Javabilaarivin mencatatkan namanya di papan skor usai melepaskan tembakan jarak jauh yang tak mampu dijangkau kiper Semen Padang.
Skor 3-0 menutup laga uji coba panas yang sejatinya menjadi bagian dari persiapan pra-musim kedua tim. Sayangnya, pertandingan ini tidak disiarkan langsung di televisi, karena bersamaan dengan duel krusial Grup A Piala AFF U-23 antara Indonesia dan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno.
Meski demikian, laga ini tetap menjadi sorotan pecinta sepak bola tanah air. Banyak pihak menilai kekalahan ini sebagai sinyal bahwa Semen Padang masih perlu pembenahan serius sebelum kompetisi Liga 1 2025/2026 dimulai.
Sementara itu, Negeri Sembilan FC menunjukkan tajinya sebagai kontestan kuat Liga Super Malaysia. Organisasi permainan rapi dan transisi cepat menjadi kunci kemenangan mereka atas wakil Indonesia.
Baca Juga:Malaysia U-23 Ngotot, Ancam Gawang Timnas Indonesia U-23 Dua Kali di Babak KeduaIndonesia Unggul Penguasaan Bola Hingga 71 Persen, Babak Pertama Panas Diwarnai Tiga Kartu Kuning
Bagi Semen Padang, kekalahan ini bisa menjadi cambuk untuk mengevaluasi taktik dan mental bertanding. Laga berikutnya dipastikan akan menjadi ujian lanjutan bagi tim yang pernah mencicipi kejayaan di pentas sepak bola Nasional tersebut.