RADARCIREBON.TV – Arsenal kembali menunjukkan keseriusannya dalam rangkaian tur pramusim Asia. Bertanding melawan AC Milan di Singapore National Stadium, The Gunners menurunkan hampir seluruh kekuatan terbaiknya.
Pelatih Mikel Arteta tampaknya tak main-main, memanfaatkan laga ini untuk mematangkan chemistry skuad menjelang musim 2025/2026.
Salah satu sorotan utama adalah keputusan Arteta memainkan David Raya sebagai starter, sementara Kepa Arrizabalaga hanya duduk di bangku cadangan. Di bawah mistar, Raya tampil tenang dan meyakinkan, memperlihatkan alasan mengapa dirinya terus mendapat kepercayaan lebih dari sang pelatih.
Baca Juga:Ini Link Streaming Arsenal Vs AC Milan. Kabar Gembira Gyokeres Dikabarkan Sudah Resmi ke Arsenal!!Arsenal vs AC Milan di Singapura: Link Live & Pratinjau Lengkap Pertemuan Raksasa Eropa
Pertahanan Arsenal dihuni kombinasi pengalaman dan talenta. Oleksandr Zinchenko kembali ke posisi naturalnya di kiri, Ben White bermain di sisi kanan, sementara William Saliba dan pemain anyar Ricardo menjaga jantung pertahanan. Mereka tampil disiplin, membatasi ruang gerak lini serang Milan, termasuk mematikan pergerakan Rafael Leao.
Di tengah, Declan Rice tampil dominan sebagai jangkar. Ia ditemani Christian Norgaard, gelandang serba bisa yang baru bergabung musim panas ini. Satu nama yang mengejutkan adalah Ethan Nwaneri, pemain muda yang dipercaya tampil sejak menit awal. Keputusan ini terbukti tepat karena Nwaneri bermain lepas dan penuh percaya diri.
Di lini depan, Arteta mempercayakan Kai Havertz untuk memimpin serangan sebagai false nine. Diapit oleh dua sayap maut, Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, serangan Arsenal tampil cair dan tajam.
Kai Havertz, yang kerap mendapat kritik musim lalu, kini tampil lebih nyaman dalam peran barunya. Ia aktif menjemput bola ke tengah, membuka ruang bagi Saka dan Martinelli untuk menusuk dari sisi sayap. Kombinasi ini berulang kali merepotkan lini belakang Milan.
Di sisi lain, AC Milan menurunkan skuad kombinasi. Rafael Leao tetap menjadi andalan utama, bersama Christian Pulisic, Loftus-Cheek, dan gelandang muda M. Yusah. Sayangnya, Milan kesulitan mengembangkan permainan.
Lini belakang Milan diisi oleh Bartesaghi, Pavlovic, Malick Thiaw, dan Fikayo Tomori, dengan Terracciano di bawah mistar.
Yang cukup menarik, beberapa pemain bintang Arsenal seperti Martin Ødegaard, Kepa, dan Martin Zubimendi tidak dimainkan sejak awal. Hal ini menandakan bahwa rotasi masih jadi strategi utama Arteta untuk menjaga kebugaran tim selama tur.