RADARCIREBON.TV- Francesco Bagnaia harus menelan pil pahit soal hasil MotoGP Ceko 2025 di Brno, Minggu (20/7).
Menempati finish di posisi keempat sukses membuat pembalap yang sering disapa Pecco itu tidak dapat menyembunyikan rasa frustasinya.
Masalah terjadi saat dirinya mengalami kesulitan untuk melakukan pengereman dan saat memasuki tikungan. Menurut Pecco, masalah tersebut belum juga terselesaikan sejak GP Thailand.
Baca Juga:Alami Insiden di MotoGP Ceko 2025, Berapa Kali Joan Mir Gagal Finish Pada Musim Ini?Marc Marquez Mendominasi MotoGP 2025, Tapi Teknologi GP25 Terbaru Tidak Menguntungkan Francesco Bagnaia?
Dikutip dari laman GPOne peraih juara dunia beruntun di tahun 2022 dan 2023 itu mengungkapkan bahwa dirinya dulu sangat sulit untuk di overtake.
“Saya dulu pembalap yang paling sulit disalip, sekarang saya yang paling lemah,” kata Pecco.
“Setiap kali saya coba hard braking, motor tidak mau berhenti. Kalau saya main aman, saya malah tidak bisa menyerang,” ungkapnya.
Dalam balapan tersebut, Pecco sempat mencoba untuk menyalip Pedro Acosta di fase akhir balapan untuk merebut posisi podium ketiga, namum gagal.
Musim ini, Ducati melakukan pengembangan di motornya dengan menggunakan mesin Desmosedici GP25. Pecco mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.
Namun, hasil itu sangat kontras dengan rekan sesama timnya, Marc Marquez yang juga menggunakan motor sama.
Marc Marquez berhasil memenangkan pertandingan. Tidak hanya itu, Marquez juga mendominasi di MotoGP 2025. Kemenangannya di GP Ceko 2025 ini merupakan kemenangannya yang kelima di sirkuit yang sama. Selain itu, ia juga berhasil memecahkan rekor sebagai pembalap Ducati pertama yang meraih lima kali kemenangan beruntun dalam satu musim.
Baca Juga:Pecahkan Rekor Kemenangan 5 Kali Secara Beruntun, Marc Marquez Hanya Fokus Raih Juara Dunia MotoGP 2025.MotoGP Ceko 2025: Suksesnya Comeback Jorge Martin dan Crashnya Alex Marquez
Francesco Bagnaia mengungkapkan kelemahan Ducati GP25 ada pada sektor pengereman dan ketika masuk tikungan tidak hanya sekedar pengaturan maupun gaya balap, melainkan bagian dari ‘DNA motor’ yang tidak cocok dengan karakternya.
Pecco mengatakan bahwa dirinya sudah mencoba untuk melakukan pendekatan saat balapan, termasuk mengatur ulang traksi belakang, tapi semuanya belum membuahkan hasil maksimal.
“Marc bisa buat perbedaan, saya mencoba mendekat tapi tak berhasil,” jelas Pecco.
Pecco menyadari bahwa peluang untuk mempertahankan gelar juara dunia semakin jauh. Namun, dirinya memiliki target realistis untuk mengejar posisi pembalap di atasnya dalam klasemen, Alex Marquez.