Antusiasme warga untuk bekerja ke luar negeri terus meningkat di Kota Cirebon. Dinas Ketenagakerjaan meminta agar setiap Calon Pekerja Migran Indonesia (CPM) wajib mengikuti prosedur resmi dan mengantongi surat rekomendasi.
Antrean warga terlihat padat di bagian pelayanan Disnaker Kota Cirebon. Sebagian besar dari mereka mengurus administrasi rekomendasi paspor untuk keperluan bekerja di luar negeri. Rekomendasi paspor bukan sekadar syarat administratif, melainkan bagian dari ikhtiar melindungi warga dari perdagangan orang dan praktik penipuan yang kian marak.
Pelayanan ini menjadi langkah awal pengawasan terhadap Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), sehingga mereka tidak mudah terjerat modus sponsor yang menjanjikan jalur instan.
Baca Juga:Eks TPS Liar Di Desa Kertawinangun Dipasangi Pagar Keliling – VideoPabrik Briket Ekspor di Cirebon Ludes Terbakar! Api Diduga dari Oven Overheat, Kerugian Miliaran! – Video
Dinas Ketenagakerjaan juga menjalankan aturan ketat, terutama untuk calon PMI yang sudah menikah. Surat persetujuan pasangan harus dilampirkan sebagai syarat.
Wawancara khusus juga dilakukan untuk memastikan calon PMI memahami risiko dan hak-haknya selama di luar negeri.
Setiap tahun, diperkirakan sekitar 250 hingga 300 warga Kota Cirebon berangkat bekerja ke luar negeri. Sebagian besar ke negara Jepang. Oleh karenanya, pengawasan ketat terhadap administrasi pemberangkatan terus diperkuat.