Sejumlah permainan tradisional kembali dikenalkan kepada kalangan pelajar di Alun-Alun Kejaksan, Kota Cirebon. Salah satu tujuannya, untuk melawan tantangan digitalisasi dan pengaruh budaya luar, sehingga para generasi muda dapat kembali diajak mencintai budaya lokal.
Pengaruh digitalisasi sangat dirasakan dampaknya terhadap anak-anak, yang mulai terkikis rasa sosialisasi dan interaktif dengan teman sebaya karena masing-masing fokus terhadap gawai. Hal itu menjadi tantangan agar anak-anak dapat kembali mengenal permainan tradisional.
Pada Kamis pagi, ratusan pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA diajak kembali mengenal permainan tradisional yang digagas oleh BPIP di Alun-Alun Kejaksan, Kota Cirebon. Di antaranya berupa permainan enggrang, permainan ular tangga berukuran besar, bakiak, dan permainan lain yang melatih kreativitas, kerja sama, dan kebersamaan
Baca Juga:Penjualan Miras Beredar Bebas Di Kec. Lemahabang – VideoLayanan Adminduk Dalam Karya Bakti TNI 2025 – Video
Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak bisa tertanam rasa cinta tanah air serta menghargai budaya lokal, agar ke depan tidak hilang ditelan perkembangan teknologi.
Anak-anak juga diberi edukasi mengenai cinta lingkungan, dengan membiasakan menjaga kebersihan. Karena salah satu isu di Kota Cirebon terkait pengelolaan sampah yang harus menjadi perhatian bersama.