RADARCIREBON.TV – Sebuah duel emosional akan tersaji saat Malut United menghadapi Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 musim ini. Tapi bagi seorang Ciro Alves, pertandingan ini lebih dari sekadar perebutan tiga poin. Ini tentang perasaan, kenangan, dan rasa hormat kepada masa lalu yang telah membentuknya.
Ciro Alves kini berseragam Malut United, klub yang sedang menapaki era baru dengan ambisi besar di sepak bola nasional. Namun, di balik jersey merah kebanggaan Malut, tersimpan warna biru yang masih lekat di hati sang striker Brasil. Warna yang identik dengan Persib Bandung — klub yang dulu ia bela dengan sepenuh jiwa dan raga.
“Tentu saja tidak (akan selebrasi). Aku menghormati bobotoh dan Persib,” kata Ciro dengan sorot mata penuh kesungguhan saat ditemui usai sesi latihan Malut United. Kalimatnya mungkin singkat, tapi menyimpan makna yang dalam. Cinta tak perlu selebrasi, cukup diam yang menghormati.
Baca Juga:Malut United Resmi Gaet Ciro Alves dan Tyronne Del Pino: Duet Maut dari Persib Siap Guncang Liga 1Tyronne dan Ciro Alves Resmi Punya Klub Baru!! Dua Badai dari Persib Bandung yang Kini Bela Malut United!!
Ciro tak memungkiri bahwa kini ia telah menjadi bagian dari Malut United, klub yang ia sebut sebagai “rumah baru”. Tapi cinta pertama, seperti yang sering dikatakan banyak orang, tak pernah benar-benar pergi. “Tetapi sekarang aku bermain di Malut. Tentu saja aku berusaha sebaik mungkin karena aku bekerja di Malut. Malut adalah rumah baruku,” ujarnya lirih.
Bagi Ciro, pertandingan melawan Persib adalah seperti bertemu sahabat lama dalam balutan warna yang berbeda. Ia tahu setiap jengkal rumput, setiap teriakan bobotoh, setiap pelukan rekan setim di masa lalu. Kini, semuanya menjadi lawan dalam 90 menit yang akan terasa sangat panjang dan emosional.
“Tetapi aku sangat menghormati bobotoh dan Persib. Tetapi aku berharap untuk menang. Pertandingan ini nanti tidak mudah. Ini pertandingan yang sangat, sangat sulit,” tutur Ciro, yang mengaku tetap menyimpan banyak kenangan manis bersama Maung Bandung.
Selama membela Persib, Ciro dikenal sebagai penyerang yang tak hanya tajam, tapi juga loyal dan penuh semangat. Ia mencetak gol, memeluk rekan setim, dan menatap tribun dengan mata berbinar saat nama-namanya diteriakkan ribuan bobotoh. Kini, ia bisa saja kembali mencetak gol, namun takkan ada selebrasi. Hanya tangan yang mengatup, dan kepala yang tertunduk.