RADARCIREBON.TV –Pemerintah Kabupaten Kuningan mengumumkan bahwa nomor ponsel pribadi Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dan ajudannya telah diretas. Sebuah kejadian yang menambah panjang daftar ironi digital: ketika pemimpin daerah harus berhati-hati terhadap pesan dari… dirinya sendiri.
Dalam keterangan resmi, Pemkab meminta masyarakat untuk tidak menanggapi pesan, panggilan, atau permintaan yang mencurigakan yang mengatasnamakan Bupati atau ajudan. Sebab, dalam beberapa waktu ke depan, bisa saja pesan itu berasal bukan dari pusat kendali pemerintahan, tapi dari pusat Wi-Fi terdekat milik pelaku yang belum tentu bayar pajak.
Pemerintah juga menyampaikan bahwa insiden ini telah dilaporkan ke aparat penegak hukum. Penyelidikan sedang berjalan, dengan harapan pelakunya tidak lebih cepat dari proses birokrasi yang mengejarnya.
Baca Juga:Link Streaming Indonesia U-23 Vs Vietnam U-23, Ini Peta Kekuatan Final AFF U-23 2025Robi Darwis Bikin Deg-degan, Buffon Jadi Pahlawan! Indonesia U-23 Vs Thailand U-23 7-6
Sementara itu, warga Kuningan diminta mengandalkan saluran komunikasi resmi: website pemerintah, akun media sosial yang terverifikasi, atau surat edaran yang (untungnya) belum bisa diretas.
Untuk laporan atau klarifikasi, masyarakat dapat langsung menghubungi:
Deni Komara (Kabag Prokompim)
Taufik Hidayat (Kasubag Protokol)
Donis Kadarisma (Subkoor Kompim)
Mereka dijamin lebih dapat dipercaya daripada pesan WA yang mengaku sebagai Bupati dan tiba-tiba minta “bantuan dana kegiatan mendadak”.
Fenomena peretasan ini barangkali bisa menjadi pengingat: bahwa jabatan, hormat, dan otoritas bisa dengan mudah diduplikasi hanya dengan satu foto profil dan sapaan formal.
Dan mungkin, ke depan, kehati-hatian bukan hanya ditujukan pada lawan politik atau kritik publik, tapi juga pada pesan yang terlalu sopan untuk menjadi kebetulan.
Masyarakat Kuningan diimbau untuk tetap tenang, waspada, dan tidak buru-buru percaya pada pesan instan yang mengklaim berbicara atas nama kekuasaan. Sebab kadang, yang terlihat resmi… justru yang paling palsu.