Kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait pembatasan maksimal 50 siswa per rombongan belajar di sekolah negeri berdampak signifikan pada sekolah swasta. Di Kabupaten Cirebon, lebih dari 90% sekolah swasta mengalami penurunan jumlah siswa secara drastis.
Kebijakan Program Afirmasi Pendidikan Menengah (PAPS) yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini berbuntut panjang. Sekolah swasta di Kabupaten Cirebon menjadi salah satu pihak yang terdampak paling besar.
Di Kabupaten Cirebon, lebih dari 90% sekolah swasta mengalami penurunan jumlah siswa secara drastis. Penurunan ini tak hanya berdampak pada siswa, namun juga pada guru. Banyak guru, termasuk yang telah bersertifikasi, harus dirumahkan karena tidak ada jam mengajar.
Baca Juga:Penanaman Jagung Lampaui Target, Swasembada Pangan Jadi Tujuan BersamaDewan Energi Nasional Kunjungi PLTU Unit 1 Cirebon Power – Video
Dampak domino pun tak terhindarkan, mulai dari pengangguran terbuka, defisit operasional, hingga rencana penutupan sejumlah sekolah swasta yang tak sanggup bertahan.
Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMK Swasta (FKKSMKS) Kabupaten Cirebon meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya Komisi V DPRD Jabar, untuk segera duduk bersama. Mereka mengusulkan agar sekolah swasta turut dilibatkan dalam program pencegahan anak putus sekolah.