Pemdes Windujanten Sulap Embung Jadi Wisata Pemancingan – Video

Pemdes Windujanten Sulap Embung Jadi Wisata Pemancingan
0 Komentar

Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) bisa dilakukan melalui kolaborasi dan pemanfaatan potensi desa yang ada. Seperti di Desa Windujanten, Kabupaten Kuningan, embung tak hanya berfungsi untuk pengairan lahan pertanian, tetapi juga dikembangkan menjadi destinasi wisata pemancingan.

Pemerintah Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, terus berinovasi dalam mengelola potensi desa. Melalui Bumdes Agro Dewi Perkasa, Embung Cikulur kini dikembangkan menjadi kawasan wisata, yaitu destinasi pemancingan, tanpa meninggalkan fungsi utamanya sebagai sumber air irigasi untuk 50 hektare lahan pertanian di sekitarnya.

Kepala Desa Windujanten, Rohman Hidayat, menyatakan pemanfaatan embung untuk wisata pemancingan telah dilakukan secara terencana, dengan dukungan penuh dari Bumdes sebagai pengelola. Program ini diharapkan mampu menjadi sumber PADes yang berkelanjutan.

Baca Juga:Seorang Nenek Keluhkan Tak Miliki BPJS Kesehatan – VideoWarung Penjual Miras Digerebek Polsek Lemahabang – Video

Secara administratif, embung seluas 4.800 meter persegi berada di wilayah Desa Windujanten dan mudah diakses dari jalan nasional. Menanggapi rencana revitalisasi embung oleh Dinas PUTR, Kepala Desa mengungkapkan harapan agar revitalisasi dan perluasan segera terwujud, dengan dukungan Pemkab Kuningan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Direktur Bumdes Agro Dewi Perkasa, Jaja Jamaludin, menjelaskan pasokan ikan untuk wisata pemancingan didukung dengan keberadaan 13 kolam budidaya ikan yang telah berjalan dalam program ketahanan pangan. Bumdes saat ini memiliki produksi ikan nila dan kancra yang melimpah, cukup untuk memasok embung secara berkala.

Sistem pengelolaan yang terintegrasi, dipadu dengan kolaborasi lintas program, membuat Pemdes optimistis wisata pemancingan ini akan terus dikembangkan untuk menopang PADes dan pembangunan desa.

Bagi masyarakat yang hobi memancing, tarif di lokasi ini sangat terjangkau, hanya 20 ribu rupiah per orang, dapat memancing sepuasnya tanpa batas waktu. Ikan hasil tangkapan dapat dibawa pulang, dengan harga jual 30 ribu rupiah per kilogram untuk ikan nila.

Ke depan, Bumdes juga merencanakan pengembangan wisata kuliner berbasis ikan air tawar dan wisata panorama di sekitar embung. Saat cuaca cerah, lokasi ini menyuguhkan latar Gunung Ciremai yang indah.

0 Komentar