RADARCIREBON.TV — Suasana mendadak semarak di SMP Negeri 1 Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Senin (28/7/2025). KPK menggerebek salah satu SMP Negeri di Kabupaten Cirebon.
Tapi bukan menggerebek dalam artian negatif, KPK bersama Muspida memberikan edukasi tentang anti korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menggelar program edukatif “KPK Mengajar” dalam rangkaian nasional “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”.
Baca Juga:KPK Gelar Roadshow Anti Korupsi Di Kota Cirebon – VideoDirdik KPK Brigjend Asep Guntur Rahayu Usut Dana "Cuan Sampai Rumah" CSR BI, Incar Dua Legislator Pusat
Program ini bukan sekadar sosialisasi biasa. Ratusan pelajar menyimak dengan penuh semangat, bermain sambil belajar nilai-nilai antikorupsi yang dikemas dalam bentuk kreatif: nonton bareng, permainan edukatif, hingga pengenalan akronim antikorupsi. KPK mengubah pelajaran serius jadi menyenangkan.
Bupati Cirebon, H. Imron, yang hadir langsung, memberikan pernyataan tegas namun menyentuh. Ia menekankan bahwa pendidikan karakter antikorupsi harus dimulai sejak dini. “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Cirebon mengucapkan banyak terima kasih kepada KPK. Dengan adanya kegiatan ini, anak-anak kita, para pelajar, bisa memiliki bekal karakter sejak muda. Kalau korupsi tidak ada, dampaknya terhadap pembangunan Kabupaten Cirebon akan luar biasa,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini menyasar dua kelompok kunci: generasi masa depan dan para pejabat masa kini. “Anak-anak dibentuk karakternya, supaya kelak mereka menjadi generasi yang antikorupsi. Tapi yang sekarang menjabat juga jangan dilupakan. Biasanya korupsi terjadi karena dua hal: ada niat dan ada kesempatan,” kata Imron.
Imron juga menyoroti bentuk-bentuk korupsi yang kerap tidak disadari namun merusak. “Korupsi itu tidak melulu soal uang. Misalnya, guru yang tidak disiplin, pegawai kantor yang melanggar aturan — itu juga bentuk korupsi. Korupsi waktu, korupsi tanggung jawab. Ini yang harus dibenahi sejak akar,” tegasnya.
Kepala Sekretariat KPK, Guntur Kusmeiyano, menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan sejak 2014 dan tahun ini menyasar delapan wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Cirebon. Tujuannya jelas: membumikan nilai-nilai antikorupsi di segala lapisan, mulai dari pejabat, perangkat desa, hingga siswa sekolah dasar.
Ia memperkenalkan nilai-nilai antikorupsi dengan akronim mudah yang bisa diingat oleh semua kalangan. “Jumat Bersepeda KK — Jujur, Mandiri, Tanggung jawab; Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil; dan KK-nya adalah Kerja Keras. Semua nilai ini kami sampaikan dengan pendekatan menyenangkan agar mudah diterima,” jelas Guntur.