Ia menambahkan, pihaknya telah menyampaikan agar persoalan internal ini segera diselesaikan, atau opsi “mundur secara legowo” bisa dipertimbangkan untuk menyelamatkan organisasi. “Saya sampaikan, jangan sampai muncul gerakan mosi tidak percaya. Selesaikan persoalan, atau mundur, legowo,” lanjutnya.
Namun, Jois merasa terkejut ketika Sutardi justru merespons dengan mengajukan kepengurusan baru ke KONI Jabar, padahal pengunduran diri pengurus sebelumnya belum disetujui. Situasi ini dinilai Jois sangat krusial mengingat Babak Kualifikasi (BK) Porprov Jabar sudah di depan mata. “Saya bicaranya bagaimana menyelamatkan atlet yang mau BK. Kalau KONI nya ribut? Kira-kira, bisa tidak hibah itu dicairkan. Kalau begitu siapa yang dikorbankan. Pasti atlet,” tegasnya. “Tapi Sutardi malah mengajukan pengurus baru. Sementara pengunduran diri saja belum disetujui. Saya tidak menginginkan atlet nanti yang jadi korban,” tambahnya.
Dalam menghadapi kemelut ini, Dispora menyatakan akan menyerahkan sepenuhnya permasalahan kepada KONI Jabar, berharap ada penyelesaian yang bijak. “Saya tidak punya kewenangan untuk mencampuri persoalan internal KONI. Saya berdiri ditengah-tengah. Kalau seperti itu, saya serahkan ke KONI Jabar,” tegas Jois.
Baca Juga:Sanksi Kadispora Jika Sudah Ada Laporan Pelanggaran Dari Inspektorat – VideoSidang Lanjutan Perkara Yuliarso Vs Koni Kota Cirebon & BPR Bank Cirebon – Video
Jois juga mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri dari sejumlah pengurus dengan alasan kesibukan yang menghalangi mereka untuk bekerja optimal. Dispora, kata Jois, telah menjalankan perannya sebagai fasilitator dan berharap tidak ada lagi tudingan bahwa mereka tidak memfasilitasi penyelesaian masalah ini.