RADARCIREBON.TV – Setelah hampir dua dekade berada dalam bayang-bayang keraguan, film horor 28 Years Later akhirnya membuktikan diri sebagai penerus warisan dua film pendahulunya yang legendaris. Disutradarai oleh Danny Boyle dan ditulis oleh Alex Garland, film ini telah mengumpulkan pendapatan global sebesar Rp2,4 triliun (setara sekitar USD 150 juta) hanya dalam enam minggu penayangan di bioskop seluruh dunia.
Capaian ini terbilang impresif, mengingat 28 Years Later tidak masuk ke dalam daftar 10 besar box office Amerika Serikat. Meski begitu, film ini tetap menunjukkan kekuatan daya tariknya, terutama di kalangan penonton internasional. Pada akhir pekan terakhir, film ini masih mampu meraup sekitar Rp9,2 miliar (USD 565 ribu) di pasar domestik dan Rp16,4 miliar (USD 1 juta) dari luar negeri, sebuah pencapaian yang stabil di minggu-minggu akhir penayangannya.
Dari total pemasukan tersebut, Rp1,12 triliun (USD 70 juta) berasal dari penonton di Amerika Utara, sementara pasar internasional menyumbang Rp1,28 triliun (USD 80 juta). Angka ini jauh melampaui anggaran produksi yang dilaporkan sebesar Rp960 miliar (USD 60 juta), menjadikannya proyek yang sangat menguntungkan bagi Sony Pictures.
Baca Juga:Frans Putros: Bandung Nyaman, Persib Klub Terbesar Indonesia!Waspada!! Gempa Bumi Dahsyat dari Rusia 8,7 SR, BMKG Peringatkan 10 Wilayah Indonesia Berpotensi Tsunami!!
Sukses yang diraih 28 Years Later juga menjadi sinyal positif bagi kelanjutan trilogi. Sony telah mengonfirmasi bahwa film sekuel berjudul 28 Years Later: The Bone Temple telah rampung dalam proses produksi. Film ini disutradarai oleh Nia DaCosta dan dijadwalkan tayang pada Januari 2026. Di sisi lain, proyek film ketiga juga mulai digodok, dengan rencana kembalinya aktor Cillian Murphy sebagai karakter ikonik, Jim. Meski belum diumumkan secara resmi, keterlibatan Murphy akan bergantung pada performa final box office dari film kedua.
Kembalinya Danny Boyle dan Alex Garland ke kursi kreatif menjadi daya tarik tersendiri. Setelah absen lebih dari satu dekade, kehadiran mereka membawa nuansa nostalgia sekaligus pembaruan dalam dunia sinematik 28. Para penggemar yang telah menantikan kelanjutan cerita pasca-28 Weeks Later (2007) kini mendapatkan kepastian bahwa saga kelangsungan hidup manusia dari wabah “rage virus” masih terus berlanjut.
28 Years Later kini duduk di posisi ketiga sebagai film horor terlaris tahun ini, hanya kalah dari Final Destination: Bloodlines (Rp4,56 triliun) dan Sinners (Rp5,84 triliun). Jika Jurassic World Rebirth yang menghasilkan Rp11,45 triliun dimasukkan dalam kategori horor, maka posisi 28 Years Later turun ke peringkat empat. Meskipun begitu, kehadiran film ini tetap dianggap penting dalam membuktikan bahwa horor dewasa dengan narasi kuat dan nuansa psikologis masih memiliki tempat di pasar global.