RADARCIREBON.TV – Kabut duka menyelimuti Persija Jakarta saat sepak bola mulai memasuki musim Super League 2025/2026. Hari Jumat, 1 Agustus 2025, klub resmi mengumumkan bahwa gelandang serang andalan mereka, Ryo Matsumura, mengalami cedera hamstring serius yang memaksa dirinya menjalani operasi dan membuatnya absen hingga 4–6 bulan ke depan .
Insiden itu terjadi saat sesi latihan internal. Benturan dengan pemain lain menyebabkan hamstring di bagian belakang kaki Ryo lepas sebagian, sehingga tim medis memutuskan untuk tidak menunda tindakan medis lanjutan. Operasi dijadwalkan pada Senin, 4 Agustus 2025, dan dokter tim, dr. Muhammad Andeansah, Sp.KO, menjelaskan bahwa sebagian besar putaran pertama musim akan dihabiskan Ryo untuk pemulihan pasca operasi .
Duka itu semakin mendalam karena Ryo bukan sekadar pemain, dia adalah jantung kreatif Persija. Dalam dua musim terakhir, ia menjadi motor serangan tim: di musim 2024–25 mencetak 7 gol dan 8 assist, serta menjadi top assist tim pada musim sebelumnya juga dengan 8 assist . Kehadirannya di lapangan selalu memberi nyawa dalam setiap serangan Persija.
Baca Juga:Kisah Gila Eksel Runtukahu! Baru Gabung Persija, Langsung Diprediksi Tembus Timnas!Bukan Persib, Bukan Dewa, Apalagi Persija Jakarta! Inilah Klub Paling Sadis di Liga 1!
Pelatih Mauricio Souza tampak bersedih namun tegar. “Ryo harus menjalani operasi. Beberapa bulan ke depan kami tidak bisa bersama dia. Semoga dia cepat pulih dan kembali bergabung dengan kami,” ujarnya tulus, menunjukkan seberapa besar kehilangan yang dirasakan skuad .
QKehilangan Ryo terjadi bersamaan dengan Gustavo Almeida yang juga sedang berjuang untuk pulih. Striker Brasil itu sempat mengalami cedera ringan, namun targetnya tetap optimis: dalam 1–2 pekan ke depan, Gustavo yang mencetak 18 gol musim lalu diharapkan kembali memperkuat lini depan Persija . Meski demikian, absennya Ryo adalah pukulan emosional yang jauh lebih dalam.
Para pemain Persija di ruang ganti tampak terpukul. Sosok Ryo selalu menjadi penghubung antara lini tengah dan depan, penuh kreativitas, sering turun lebih awal saat latihan dan pulang paling akhir. Kini, kursi kosong miliknya menjadi pengingat betapa kerasnya dunia sepak bola. Kapten dan manajer klub pun menyampaikan haru: Persija kehilangan bukan sekadar angka di roster, melainkan karakter dan jiwa dari tim.