Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengumpulkan 80 pejabatnya untuk menjalankan retret selama 3 hari. Bupati berharap kegiatan ini dapat memotivasi para peserta untuk bekerja lebih kolaboratif di tengah keterbatasan anggaran.
Cara unik dilakukan Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., untuk membentuk tim kerja yang solid dalam mencapai visi Kuningan Melesat. Sebanyak 80 pejabat mengikuti kegiatan retret selama 3 hari di Bumi Perkemahan Bagarurung, Desa Sakertatimur, Kecamatan Darma.
Dimulai Jumat pagi, peserta terdiri dari seluruh pejabat eselon II dan III, termasuk kepala dinas, kepala badan, staf ahli bupati, asisten sekda, kepala bagian setda, hingga kepala pelaksana BPBD Kuningan. Seluruh peserta menginap di tenda-tenda yang disediakan panitia dari BKPSDM.
Baca Juga:Jalan Poros Amblas Dan Alami Kemiringan Parah – VideoKejuaraan Atletik Pelajar Tingkat Kota Cirebon – Video
Dalam arahannya, Bupati Dian Rahmat menyebut retret ini sebagai momentum kembali ke titik nol. Tujuannya agar para pejabat tidak terjebak dalam rutinitas, tetapi menemukan lagi semangat kebersamaan dan kesadaran untuk berkolaborasi.
Di tengah keterbatasan anggaran, Bupati mengajak SKPD meninggalkan cara kerja ego sektoral. Semua SKPD harus bahu membahu, berkolaborasi menanggulangi sejumlah pekerjaan rumah seperti di bidang ekonomi, kesejahteraan, dan kesehatan. Tugas ini bukan hanya menjadi tugas dinas terkait, melainkan tugas bersama yang harus dituntaskan.
Retret diisi dengan beragam materi dari sejumlah narasumber, mulai dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Dandim, Kapolres, Kajari, hingga arahan langsung dari Bupati Kuningan.
Setiap SKPD juga diminta memaparkan target kinerja sesuai RPJMD dan RKPD tahunan. Pemaparan dilakukan di hadapan tim ahli dari luar Pemda. Bupati menegaskan kinerja dari setiap jabatan akan dievaluasi per semester.
Menurutnya, setiap pejabat harus mengingat bahwa jabatan adalah amanah dari negara. Retret ini untuk mengingatkan kembali perjalanan kepemimpinan peserta, dari tidak memiliki apa-apa menjadi orang yang dipercaya.