Pasar Drajat mengalami penurunan pembeli di tahun 2025 ini. Tak sedikit pedagang memilih untuk tutup karena sepi pembeli.
Penurunan jumlah pembeli kembali dirasakan oleh sejumlah pedagang di Pasar Drajat, Kota Cirebon. Terdapat 23 lapak kios dan 19 lapak emperan yang tutup. Padahal, terdapat 42 kios dan 32 los (emperan) yang belum aktif.
Petugas retribusi pasar, Fardan, mengungkapkan gelombang penurunan telah terjadi berulang kali, termasuk pada saat COVID-19.
Baca Juga:UI Bunga Bangsa Cirebon Tandatangani Mou Dengan Baznas RI – VideoCamat Majalengka Dorong Persiapan Indonesia Emas 2045 – Video
Namun, menurutnya, penurunan kali ini lebih parah dari COVID-19. Ia juga menyebut penurunan ini tak lepas dari persaingan dengan pasar modern yang menawarkan kenyamanan dan kemudahan.
Fenomena penurunan ini dirasakan oleh berbagai jenis pedagang, mulai dari sayur, daging, hingga pedagang kelontong sekalipun ikut merasakan penurunan pembeli.
Salah satunya adalah Ilah, pedagang kelontong di Toko Yusuf. Ia menilai turunnya jumlah pembeli juga berkaitan dengan musim awal sekolah. Pasalnya, kebanyakan orang tua lebih fokus mengeluarkan dana untuk kebutuhan sekolah anak.
Petugas dan pedagang Pasar Drajat berharap intervensi nyata oleh pihak terkait, sehingga pasar tradisional seperti Derajat tidak akan semakin kehilangan fungsi dan pembelinya.