Ivan Rakitic Minta Maaf ke Fans Juventus karena Lagu Apa? Ini Faktanya!

Ivan Rakitic Minta Maaf ke Fans Juventus karena Lagu Apa? Ini Faktanya!
foto: instagram/ivanrakitic/
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Ivan Rakitic akhirnya buka suara dan menyampaikan permintaan maaf kepada pendukung Juventus setelah unggahannya di Instagram menimbulkan kontroversi. Dalam unggahan tersebut, ia berniat memberi ucapan selamat kepada Luka Modric yang baru saja resmi bergabung dengan AC Milan pada bursa transfer musim panas 2025.

Namun, yang memicu kegaduhan adalah lagu latar yang digunakan oleh mantan bintang Barcelona itu. Rakitic memilih chant ikonik suporter Milan, “Chi non salta è un gobbo juventino”, yang jika diterjemahkan berbunyi: “Siapa yang tidak melompat adalah gobbo Juventus.” Istilah “gobbo” sendiri kerap dianggap sebagai ejekan terhadap fans Juventus dan bermakna “bongkok”, digunakan secara sarkastik dalam rivalitas sepak bola Italia.

Rakitic, yang resmi pensiun dari dunia sepak bola profesional pada Juli lalu, mengaku tidak menyadari makna historis dari chant tersebut. Ia langsung menghapus video yang diunggah dan mengunggah permintaan maaf melalui Instagram Stories.

Baca Juga:Ramon Tanque Bakal Absen Pada Laga Perdana Persib Di BRI Liga 1 Musim 2025/26Teja Paku Alam Siap Tempur di Musim 2025/26: Ini Tanggapan Teja Untuk Persib Jelang BRI Liga 1 Dimulai

“Saya ingin meminta maaf dengan tulus kepada fans Juventus. Saya hanya ingin merayakan momen penting sahabat saya Luka Modric tanpa bermaksud menyinggung siapa pun. Saya tidak tahu lagu tersebut memiliki arti yang sensitif bagi suporter Juventus,” tulis Rakitic.

“Saya sepenuhnya menghormati Juventus sebagai klub besar dengan sejarah luar biasa.”

Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah Luka Modric disambut hangat oleh fans AC Milan di Stadion San Siro. Sang gelandang veteran bergabung sebagai pemain bebas transfer dari Real Madrid dan kini memperkuat skuad asuhan Paulo Fonseca dalam perburuan Scudetto Serie A 2025/26.

Kontroversi Rakitic menjadi pengingat bahwa dalam era digital, setiap detail di media sosial bisa berdampak besar, terutama jika menyangkut rivalitas panas seperti antara Juventus dan Milan.

0 Komentar