RADARCIREBON.TV — Kalau ini pertandingan sepak bola, maka seharusnya ada dua tim di lapangan. Tapi kenyataannya, hanya satu yang benar-benar bermain: Thailand. Yang satu lagi? Entahlah, mungkin masih menganggap ini sekedar latihan.
Timnas Putri Indonesia dihajar habis-habisan oleh Timnas Putri Thailand dengan skor mencolok 7-0 dalam laga yang lebih pantas disebut sesi latihan terbuka tim Gajah Putih, Rabu (6/8).
Garuda Pertiwi bukan hanya kalah skor, mereka kalah di setiap aspek sepak bola: taktik, teknik, fisik, semangat, dan bahkan eksistensi.
Baca Juga:Timnas Putri Indonesia Dibantai 5-0 di Babak Pertama, Tanpa Peluang, Tanpa Tembakan, Kiper Thailand Nganggur!Sedang Berlangsung! Timnas Putri Indonesia Vs Thailand! Tayang di GTV
Babak pertama belum habis, gawang Indonesia sudah terkoyak lima kali. Gol datang dari mana-mana. K Phomsri mencetak dua gol (menit 6 dan penalti di menit 27), MJ Casteen menit 19, P Manowang menit 40, dan J Jenantuya semenit setelahnya.
Tak ada resistensi. Tak ada perlawanan. Garuda Pertiwi lebih mirip figuran dalam skenario kebangkitan Thailand. Dan babak kedua? Tak jauh beda. Seperti naskah yang sudah ditulis: P Kinklai (71’) dan Promthongmee (72’) melengkapi penderitaan Indonesia.
Mari bicara data, walau itu hanya akan memperparah luka. Thailand mencatatkan 36 tembakan, 16 di antaranya mengarah ke gawang. Indonesia? Nol besar. Bukan satu, bukan dua. Tapi NOL. Tanpa tembakan, tanpa tendangan ke gawang, tanpa ancaman. Bahkan tanpa jejak bahwa mereka pernah mencoba.
Ball possession? Thailand menguasai bola 69 persen, akurasi umpan 83 persen. Akurasi umpan Indonesia? Hanya 63 persen, yang artinya 4 dari 10 umpan mereka entah ke mana arahnya. Mungkin ke tribun, mungkin ke masa depan yang lebih baik.
Kiper Thailand hari ini bisa saja tidur sore di garis gawang. Saking tak terlibatnya, seragamnya mungkin lebih bersih dibanding fans yang datang menonton.
Timnas Putri Indonesia tak sekali pun membuatnya bergerak. Sungguh, inilah pertandingan di mana satu tim bermain bola dan satu tim lainnya hanya ikut datang.
Pertanyaan besar membekas di benak semua orang: apakah ini level sepak bola putri kita? Jika jawabannya ya, maka maaf kita bukan sekadar tertinggal, kita tersesat.
Baca Juga:Sedang Berlangsung! Timnas Putri Indonesia Vs Thailand! Tayang di GTVDemi Piala Dunia 2026! Neymar Bakal Kembali ke Eropa, Tujuannya Juventus Atau Marseille?
Timnas Putri Indonesia seolah bermain tanpa strategi, tanpa rencana, dan yang paling menyedihkan, tanpa semangat. Di mana agresivitas yang katanya jadi DNA timnas kita? Di mana determinasi yang selalu diagung-agungkan?