RADARCIREBON.TV- Nama Sudewo, Bupati Pati, tiba-tiba menjadi perhatian publik secara nasional setelah kebijakan peningkatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen di daerahnya menyebabkan gelombang penolakan besar dari masyarakat. Keputusan yang tertera dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 17 Tahun 2025 tersebut mendapatkan banyak kritik karena dianggap terlalu membebani, apalagi di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Siapa sebenarnya Sudewo, dan apa alasan di balik kebijakan kontroversial itu?
1. Alasan kenaikan PBB: 14 Tahun tidak pernah naik?
Melalui laman resmi Humas Kabupaten Pati, Sudewo menyatakan bahwa kenaikan PBB adalah penyesuaian setelah 14 tahun tidak mengalami kenaikan. Ia juga membandingkan pendapatan PBB Kabupaten Pati dengan kabupaten tetangga seperti Jepara dan Rembang.
Baca Juga:Bupati Pati Viral!! PBB Pati Naik Fantastis 250%: Kebijakan Pro Rakyat atau Eksploitasi?Viral! Demi Meyakinkan Istri, Pejabat Kemenhub Bersumpah Sambil Menginjak Al-Quran
“Pendapatan PBB kita hanya Rp29 miliar, sementara Jepara sudah Rp75 miliar dan Rembang Rp50 miliar,” ujar Sudewo.
Dana tambahan dari PBB tersebut, menurutnya, akan dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan jalan, penanganan banjir, serta perbaikan Rumah Sakit Umum Daerah RAA Soewondo yang dianggapnya dalam kondisi memprihatinkan.
Meskipun niat baik, masyarakat tidak dapat menerima kenaikan yang terlalu besar. Ada beberapa warga yang mengatakan tarif PBB mereka meningkat drastis, bahkan melebihi 250 persen, dan itu tidak manusiawi.
2. Respons Sudewo tidak gentar dihujat
Tidak hanya di dunia maya, protes juga menjalar ke jalan. Sejumlah warga menggelar posko pengaduan dan donasi, lengkap dengan ambulans dan bendera One Piece, sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan tersebut.
“Masyarakat ditantang sama Sudewo. Katanya tidak takut didemo 50 ribu orang sekalipun. Maka saya dirikan posko donasi di sini,” kata Koordinator Aksi, Ahmad Husein saat berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Selasa (5/8/2025).
Aksi itu sempat menimbulkan ketegangan dengan Satpol PP, namun massa tetap kukuh menyuarakan penolakannya.
Alih-alih melunak, Sudewo justru makin tegas mempertahankan keputusannya.
“Kami sudah sepakat bersama camat dan PASOPATI (Paguyuban Kepala Desa Pati) bahwa penyesuaian PBB ini sebesar ±250 persen. Ini demi pembangunan,” katanya.
Baca Juga:Jadwal Persija Jakarta di Super League 2025/2026: Langsung Mendapatkan Lawan BeratSiaran Langsung Piala AFF Putri 2025 Tayang Mulai 6 Agustus di RCTI, RCTI+ dan Vision+
Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Sudewo menyatakan tidak takut meski 50 ribu orang turun ke jalan.