RADARCIREBON.TV – Kalau laga pembuka adalah panggung perkenalan, maka Timnas Putri Indonesia gagal memperkenalkan diri sebagai calon juara yang kua di lapangan.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Lach Tray, Haiphong, Rabu sore (6/8), Garuda Pertiwi takluk telak di babak pertama oleh Timnas Putri Thailand dengan skor mencolok: 5-0.
Ya, Anda tidak salah baca. Lima. Tanpa balas. Dan semuanya terjadi dalam waktu 45 menit pertama. Kalau ini adalah pertandingan tinju, wasit mungkin sudah menghentikannya demi keselamatan.
Baca Juga:Sedang Berlangsung! Timnas Putri Indonesia Vs Thailand! Tayang di GTVSiap-siap Meledak! Punya Darah Indonesia Dari Bandung, Mauro Zijlstra Siap Jadi Mesin Gol Baru Timnas!
Pertandingan bahkan belum benar-benar “panas”, ketika K Phomsri langsung membuka keunggulan Thailand di menit ke-6. Gol tersebut menjadi tanda awal dari mimpi buruk yang akan terus berlangsung bagi anak-anak asuhan Joko Susilo.
Kemudian, pada menit ke-19, giliran MJ Casteen menari-nari di pertahanan Indonesia yang seperti sedang main petak umpet, sebelum melepaskan tembakan keras yang tak mampu dibendung kiper. Skor 2-0 dan baru separuh babak.
Belum sempat membenahi formasi atau mengatur napas, wasit menunjuk titik putih setelah pelanggaran yang… mari kita sebut “tidak perlu dan tidak tepat waktu.” K Phomsri kembali mencatatkan namanya di papan skor melalui penalti pada menit ke-27. Skor 3-0 dan aroma bencana makin pekat.
Tapi tunggu dulu, Thailand belum selesai. Mereka seperti sedang main game dengan mode “easy.” P Manowang mencetak gol keempat pada menit ke-40, dan satu menit berselang, J Jenantuya melengkapi penderitaan Indonesia dengan gol kelima. Dalam waktu dua menit, gawang Indonesia jebol dua kali. Luar biasa… tapi sayangnya, buat lawan.
Statistik pertandingan di babak pertama ini cukup menggambarkan situasinya. Thailand mencatatkan 12 tembakan, dengan 8 di antaranya tepat sasaran. Mereka juga menguasai 73% penguasaan bola. Indonesia? Hanya 27%. Dan yang lebih mengerikan: tidak ada satu pun tembakan, baik on target maupun off target.
Ya, bahkan kiper Thailand mungkin lebih banyak berdiri diam daripada petugas parkir di siang bolong. Tidak ada kerjaan. Tidak ada ancaman. Mungkin dia lebih sibuk menyusun jadwal makan malam di pikirannya ketimbang membaca arah bola, karena memang tak ada bola yang datang.