“Saya berjanji akan mengorbankan nyawa saya demi jersey ini dan membawa kebahagiaan bagi Jakmania.”
Dengan bergabungnya Maxwell, Persija kini memiliki total 10 pemain asing, 9 di antaranya berasal dari Brasil (seperti Van Basty Sousa, Fabio Calonego, Gustavo Franca, Thales Lira, Allano Lima, Alan Cardoso, Gustavo Almeida, dan Carlos Eduardo).
Kehadiran Maxwell memperkaya sinergi budaya permainan dan memperkuat lini serang yang kini beraroma Samba penuh.
Baca Juga:Jadwal Persija Jakarta di Super League 2025/2026: Langsung Mendapatkan Lawan BeratPersija Tambah Lagi Pemain Brasil! Giliran Maxwell de Lima Gabung Macan Kemayoran
Proyeksi internal klub, seperti yang dikutip Radar Bonang, menyebut kehadiran Maxwell sebagai bagian dari proyek jangka pendek yang ambisius untuk mendongkrak kualitas sisi sayap dan menyiapkan skuad juara nasional maupun tampil di AFC Champions League.
Kedatangan Maxwell yang berpengalaman di Brasil maupun Eropa memberi nilai plus bagi Persija yang tengah membangun kembali citra juara.
Ia akan bersaing memperebutkan posisi starter, terutama sebagai winger kiri. Kombinasinya dengan Gustavo Almeida (striker) dan Allano Lima (winger kanan) bisa membentuk trisula serang yang mematikan di Super League mendatang.
Secara taktik, coach Mauricio Souza kemungkinan akan merancang pola permainan yang memanfaatkan kecepatan dan kreativitas Maxwell—seperti overload sayap, cut inside, atau kombinasi cepat di sektor sayap lawan.
Namun tantangan tidak ringan. Maxwell mesti beradaptasi dengan iklim tropis dan gaya permainan Liga Indonesia. Integrasi dengan pemain lokal dan gelandang kreatif klub juga jadi krusial agar peran sebagai penyihir sayap bisa optimal.
Dengan pengalaman panjang, produktivitas gol terbukti, serta semangat dan komitmen tinggi demi juara, Maxwell Souza dipandang sebagai tambahan amunisi penting Persija Jakarta menuju musim baru.
Ia diharapkan memberi “ledakan ala Brasil” di sektor sayap dan membantu Macan Kemayoran kembali berjaya. Kini harapan Jakmania tergantung pada seberapa cepat dan tajam Maxwell beradaptasi — sekaligus mengubah lini sayap Persija menjadi senjata mematikan.