RADARCIREBON.TV – Setelah dua laga pramusim yang membuat fans Arsenal gelisah seperti menunggu paket COD yang tak kunjung datang, Viktor Gyökeres akhirnya berhasil juga mencetak gol.
Ya, gol. Benda bulat itu akhirnya ia masukkan ke gawang lawan, bukan sekadar dipantulkan atau disundul entah ke mana. Final Emirates Cup 2025 melawan Athletic Bilbao di Emirates Stadium menjadi panggung pembuktian atau setidaknya, upaya meredam nyinyiran.
Sejak awal laga, Arsenal langsung menekan. Menekan di sini artinya: main cantik, umpan-umpan pendek, tapi ujungnya… buntu. Beberapa peluang terbuang sia-sia seperti promo flash sale yang kadaluarsa. Hingga akhirnya, sebuah skema yang lumayan rapi berhasil dibangun: Bukayo Saka pegang bola, sodorkan ke Martin Zubimendi, lalu bola mengalir mulus ke kotak penalti.
Baca Juga:Dua Kali Tampil Melempem, Ujian Ketiga Gyokeres di Laga Arsenal Vs Athletic BilbaoJadwal Kick Off, Cara Nonton Link Streaming, Prediksi Skor, Susunan Pemain Arsenal Vs Athletic Bilbao
Di sanalah Gyokeres sudah berdiri, siap membuktikan bahwa harga transfernya bukan sekadar bahan meme di Twitter. Satu sentuhan, gol tercipta di menit ke-30. Emirates Stadium pun bergemuruh, sebagian karena senang, sebagian lagi mungkin karena lega akhirnya ujian ketiga striker mahal ini tidak berakhir seperti dua laga sebelumnya yang… ah, tak perlu diingat lagi.
Tak lama berselang, menit ke-36, Bukayo Saka juga ikut-ikutan mencatatkan namanya di papan skor. Bedanya, gol Saka terasa lebih “Arsenal banget” open play rapi dari belakang: Declan Rice, Gyokeres, Martin Ødegaard, lalu Martinelli, dan kembali ke Saka yang langsung mengeksekusi dari sudut favoritnya. Satu gol yang mengingatkan kita bahwa Arsenal ini bisa indah kalau mau, tapi sering kali malah bikin drama tak perlu.
Bagi Gyokeres, gol ini jelas penting. Bukan cuma untuk kepercayaan diri, tapi juga untuk menghindari label “Lukaku 2.0 versi London Utara” yang sudah mulai mampir di obrolan fans. Maklum, dua laga awalnya benar-benar bikin frustrasi umpan nyasar, sentuhan pertama sekeras beton, dan peluang emas yang entah kenapa seperti alergi masuk ke gawang.
Namun, satu gol di pramusim tentu belum cukup untuk menghapus pertanyaan besar: apakah Gyokeres memang pembelian tepat untuk Arsenal, atau ini cuma efek euforia sesaat? Final Emirates Cup memang terdengar keren, tapi semua orang tahu ini bukan Liga Champions. Tekanan sebenarnya akan datang saat Premier League dimulai, di mana bek-bek lawan tidak akan ramah seperti pramusim, dan kesempatan emas bisa berubah jadi bahan ejekan seminggu penuh.