Lawan Villarreal kemarin adalah contoh paling segar. Gyökeres jarang terlibat dalam serangan, minim sentuhan berbahaya, dan terkesan seperti orang yang masih mencoba menghafal nama rekan setim. Sementara itu, Villarreal dengan santai meredamnya, membuatnya terlihat seperti pemain akademi yang baru dipromosikan. Sebelumnya, debutnya pun sudah meninggalkan kesan hambar dan ini mulai menjadi pola yang mengkhawatirkan.
Arsenal tentu berharap ini hanya fase adaptasi. Ya, wajar memang pemain baru butuh waktu. Tapi dengan harga yang mereka bayar, fans tidak membeli alasan. Mereka membeli gol, aksi memukau, dan perayaan ikonik. Dan sejauh ini, yang mereka dapat hanyalah lari-lari kecil, ekspresi datar, dan sorotan kamera yang cepat bergeser ke pemain lain.
Sementara itu, Max Dowman menjadi kejutan manis. Bocah yang bahkan belum cukup umur untuk punya SIM ini bermain tanpa beban. Keberaniannya menggiring bola, mengatur tempo, dan mencari celah membuatnya tampak seperti pemain yang lahir untuk panggung besar. Ironi pun lengkap: striker mahalnya lenyap dari radar, anak SMA justru mencuri show.
Baca Juga:Jadwal Kick Off, Cara Nonton Link Streaming, Prediksi Skor, Susunan Pemain Arsenal Vs Athletic Bilbao Arsenal Kalah 2-3 Lawan Villareal! Max Dowman Winger Muda Arsenal Curi Perhatian!
Laga melawan Athletic Bilbao, tekanan untuk Gyökeres makin berat. Arteta tentu tidak mau ujicoba ketiga ini menjadi ajang tanya jawab media tentang “apakah Arsenal sudah salah beli striker?” Tapi jika Gyökeres kembali gagal menunjukkan taringnya, narasi itu akan menelan seluruh optimisme yang tersisa.
Pada akhirnya, sepak bola bukan tentang siapa yang datang dengan harga termahal, tapi siapa yang bisa memberikan dampak terbesar. Dan sejauh ini, dampak terbesar Arsenal datang dari seorang remaja 15 tahun, bukan dari “senjata baru” mereka yang dibungkus harga selangit. Gyökeres mungkin masih punya waktu, tapi jamnya berdetak cepat dan di Premier League, kesabaran fans adalah komoditas yang sangat langka.