RADARCIREBON.TV – Pertumbuhan sektor yang ramah lingkungan di Jawa Tengah terus menunjukkan perkembangan positif. Hal ini terjadi setelah dimulainya operasional tahap pertama dari PT Solar Energi Generasi (SEG) Solar Manufaktur Indonesia di Kawasan Industropolis Batang (Grand Batang City) pada hari Jumat, 8 Agustus 2025.
Acara peresmian yang diselenggarakan oleh perusahaan asal Amerika tersebut dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, bersama Bupati Batang, Fais Kurniawan.
“Pada hari ini, kami meresmikan fasilitas yang berkaitan dengan energi terbarukan untuk panel surya. Jadi, investasi dalam panel surya ini termasuk salah satu yang terbesar yang ada di Jawa Tengah,” kata Ahmad Luthfi setelah acara berakhir.
Baca Juga:Jateng Untuk Indonesia: Misi Mulia Jaga Lumbung Pangan NasionalKebanggaan Jateng! Ekonomi Melesat 5,28%, Dunia Usaha Ikut Merasakan Manfaat
PT SEG Solar Manufacturing Indonesia memulai pembangunan pabrik panel fotovoltaik (PV) di area seluas sekitar 40-41 hektare dalam Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan total investasi sekitar USD500 juta, setara dengan Rp7,6-8 triliun.
Pabrik ini dapat memberikan pekerjaan bagi lebih dari 3. 000 orang. Saat ini, tercatat ada 350 pekerja Indonesia dan 70 pekerja asing (TKA) yang bekerja di pabrik tersebut.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan sekitar 5 GW untuk sel surya dan 5 GW untuk modul surya. Pabrik PV akan digadang-gadang terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut akan memperkuat posisi Jawa Tengah pada industri ramah lingkungan dalam tingkat internasional.
Luthfi menyatakan bahwa operasional pabrik panel surya tersebut sejalan dengan program dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang secara aktif mendukung penggunaan energi terbarukan. Hal ini penting karena energi baru terbarukan (EBT) menjadi faktor utama yang menarik investasi asing untuk masuk ke Jawa Tengah.
“Ketika berbicara soal investasi asing, pertanyaan paling sering mereka ajukan selalu berkaitan dengan energi terbarukan,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, kehadiran PT SEG Solar Manufaktur Indonesia di KITB muncul setelah sebuah perusahaan asal China yang terlebih dahulu beroperasi di Kawasan Ekonomi Kendal (KEK) beberapa bulan yang lalu. Ini juga menjadi langkah menuju pencapaian sasaran energi terbarukan Indonesia sebesar 42% pada tahun 2030. Selain itu, ini merupakan langkah signifikan dalam transisi menuju ekonomi yang ramah lingkungan serta industri dengan emisi karbon yang rendah di Jawa Tengah.