Di belakang, Gustavo Franca eks Persib Bandung, Yance Sayuri, Safrudin Tahar, dan Igor jadi benteng kokoh. Di bawah mistar ada Alan, kiper asal Brasil yang malam ini seolah memasang plang “Dilarang Masuk” di gawangnya.
Skor 0-3 sebetulnya tidak sepenuhnya menggambarkan perlawanan Dewa United, tapi fakta di lapangan berkata lain. Malut jauh lebih efisien. Setiap peluang berbau gol, dan setiap serangan punya tujuan. Sementara Dewa? Banyak gaya, minim hasil.
Kalau ini disebut big match, maka Malut adalah “big” dan Dewa malam ini hanyalah “match”. Semua bintang Dewa seolah redup di bawah sorotan lampu stadion, sementara bintang-bintang Malut bersinar terang.
Baca Juga:Tyronne dan Ciro Alves Resmi Punya Klub Baru!! Dua Badai dari Persib Bandung yang Kini Bela Malut United!!Hasil Dewa United vs Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025
Pertandingan ini jadi pelajaran pahit: punya banyak pemain bintang tidak otomatis membuat tim jadi juara. Kadang, yang menentukan bukan nama di jersey, tapi kerja keras dan kemauan untuk mencetak gol. Dan malam ini, semua itu milik Malut United.