RADARCIREBON.TV – Jakarta, Ah… akhirnya Macan Kemayoran benar-benar mengaum, bukan cuma mengeong di media sosial. Persija Jakarta sukses menggilas Persita Tangerang 4-0, sekaligus merebut puncak klasemen BRI Liga 1. Setidaknya, untuk malam ini, mereka bisa bercermin sambil berkata: “Kita juara sementara.”
Persija tampil seperti tim yang sedang haus poin dan mungkin haus pujian. Gol pertama lahir di menit 31 lewat Rizky Ridho. Bek timnas ini tiba-tiba berperan seperti striker mahal, memanfaatkan bola liar dan membuat kiper Persita cuma jadi penonton berbayar di lapangan.
Gol kedua? Nah, ini yang katanya jadi penegas ambisi besar Persija musim ini. Maxwell, pemain asing terakhir yang direkrut, mencatatkan namanya di papan skor. Transfernya sempat jadi bahan gosip: mahal, telat, dan katanya penuh drama. Tapi malam ini, drama itu berakhir manis setidaknya untuk Persija.
Baca Juga:Eksel Runtukahu Starter, Hokki Caraka Cadangan! Persija Wajib Cetak Tiga Gol Untuk ke Puncak Klasemen!Ngeri! Dibantai Terus! Tak Pernah Menang! Ini Rekor Pertemuan Chelsea Vs AC Milan!
Lalu ada Allano. Pemain yang sepertinya memutuskan untuk menabung gol. Dia menyumbang dua: satu di menit 61, dan satu lagi di injury time 90+1. Yang terakhir itu seolah cuma untuk memastikan, kalau Persita benar-benar pulang tanpa oleh-oleh selain rasa malu.
Di sisi lain, Persita? Aduh, mereka seperti tim yang datang ke stadion hanya untuk menonton dari jarak dekat bagaimana tim besar mencetak gol. Hasil ini mengukuhkan posisi Persita di dasar klasemen, peringkat 18. Sebuah pencapaian yang konsisten setidaknya mereka punya spesialisasi, meski spesialisasi itu adalah kalah.
Persija kini memuncaki klasemen, menyalip Malut dan Persib yang sebelumnya duduk nyaman di posisi satu dan dua. Sebuah lompatan yang membuat para Jakmania bisa update status dengan penuh bangga: “Lihat tuh, kita di puncak!” Meski semua tahu, puncak ini sifatnya sementara, seperti bunga pinjaman di aplikasi kredit online indah sebentar, lalu hilang.
Yang menarik, kemenangan ini tak cuma soal poin, tapi juga soal mental. Persija seperti ingin membuktikan bahwa mereka bukan hanya tim papan atas di atas kertas dan papan reklame sponsor. Mereka mau dikenal sebagai tim yang bisa membantai lawan tanpa basa-basi. Dan malam ini, Persita jadi korban yang rela atau mungkin terpaksa untuk jadi tontonan itu.