RADARCIREBON.TV – Napoli sepertinya punya resep baru untuk bikin media sepak bola dunia mingkem. Resepnya simpel: kasih bola ke Kevin de Bruyne, biarkan dia main seperti biasa, lalu lihat siapa yang masih berani bilang “sudah habis”.
Ya, pria pirang berwajah datar yang konon katanya sudah “menua” ini baru saja membungkam semua keraguan. Lawannya? Girona, tim yang musim lalu sempat bikin kejutan di La Liga. Momentumnya? Pra-musim momen di mana pemain biasanya dianggap cuma pemanasan, tapi De Bruyne menggunakannya untuk mengirim pesan: gue belum selesai, bos.
Sebelum dia bicara lewat kaki, Napoli sudah membuka pesta lebih awal. Giovanni Di Lorenzo, sang kapten, mencetak gol di menit ke-4, dan membuat Girona sadar kalau mereka sedang menghadapi tim yang tidak datang untuk berwisata musim panas. Tapi kemudian, semua mata tertuju pada satu nama: Kevin de Bruyne.
Baca Juga:Arsenal Pesta Gol ke Gawang Bilbao, Gyokeres Akhirnya Bisa Selebrasi Tutup Muka! skor Akhir 3-0Akhirnya Gyokeres Cetak Gol! Live Skor Babak Pertama Arsenal Vs Athletic Bilbao 2-0
Gol pertamanya di menit ke-15 adalah pengingat bahwa KDB belum habis. Belum puas, delapan menit kemudian ia menambah gol lagi. Dua gol, dua tamparan telak untuk mereka yang bilang KDB cuma layak main di Liga Pensiun seperti MLS atau Liga Arab Saudi.
Girona, tentu saja, tidak mau jadi figuran penuh di pesta ini. Stuani, striker veteran mereka, memutuskan untuk ikut pamer. Ia mencetak dua gol di menit ke-33 dan 42, yang setidaknya menyelamatkan muka Girona dari kekalahan telak. Tapi di mata penonton, highlight pertandingan ini jelas bukan Stuani, melainkan De Bruyne yang kembali membuktikan dirinya.
Ironisnya, ini semua terjadi beberapa minggu setelah Manchester City “melepaskannya” seolah-olah ia sudah tidak relevan. Mungkin di Etihad, mereka lupa bahwa playmaker macam De Bruyne itu tidak muncul tiap tahun. Napoli justru memanfaatkannya seperti mendapat cheat code gratis.
Kemenangan ini mungkin hanya pertandingan pramusim, tapi dampaknya ke narasi sepak bola jelas terasa. Bayangkan, pemain yang diolok-olok sebagai “sudah habis” ini langsung mencetak brace dalam seragam barunya. Pesannya sederhana: “Kalau mau bilang saya selesai, pastikan dulu Anda bisa menghentikan saya.”