RADARCIREBON.TV – Crystal Palace sedang menjadi sorotan tajam setelah menumbangkam dua raksasa Premier League, Manchester City dan Liverpool, dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan.
Namun di tengah performa gemilang itu, The Eagles justru hanya akan tampil di UEFA Conference League musim ini sesuatu yang membuat klub dan fans geram.
Terbaru, pasukan Oliver Glasner mengukir kejutan di ajang Community Shield 2025. Bertanding di Wembley pada Minggu (10/8/2025), Palace menahan imbang Liverpool 2-2 di waktu normal sebelum menang 3-2 lewat drama adu penalti.
Baca Juga:Awas Ketinggalan! Link Streaming , Kick Off dan Susunan Pemain Barcelona vs ComoDua Pemain Baru Liverpool Cetak Dua Gol!, Ekitike dan Frimpong Bawa Liverpool Unggul atas Crystal Palace 2-1!
Kemenangan ini terasa manis karena terjadi di hadapan puluhan ribu suporter dan melawan juara bertahan Premier League.
Yang membuat pencapaian ini semakin mencolok adalah kenyataan bahwa pada 17 Mei 2025 lalu, Crystal Palace juga berhasil menaklukkan Manchester City 1-0 di final Piala FA. Mengalahkan dua tim terkuat di Inggris dalam partai final jelas menunjukkan kualitas dan mental juara yang dimiliki tim asuhan Glasner.
Secara logika, keberhasilan tersebut seharusnya menempatkan Palace di panggung yang lebih besar musim ini. Sebagai juara Piala FA, mereka seharusnya mendapat tiket otomatis ke Liga Europa. Namun kenyataan pahit menunggu. UEFA memutuskan menempatkan mereka di kompetisi kasta ketiga, UEFA Conference League.
Alasannya? Sebuah konflik kepemilikan yang rumit. Palace diketahui memiliki keterkaitan dengan Olympique Lyon, klub Liga Prancis yang juga lolos ke Liga Europa. Regulasi UEFA melarang dua klub dengan kepemilikan yang sama atau saling terkait bermain di kompetisi yang sama demi menjaga integritas turnamen.
Imbasnya, Crystal Palace yang sebenarnya punya prestasi mentereng justru ‘didegradasi’ ke Conference League. Bagi fans, ini terasa seperti hukuman yang tidak adil. Banyak yang menilai, absennya Palace di Liga Europa akan mengurangi daya tarik kompetisi tersebut.
“Kalau bicara kualitas, kami sudah membuktikan bisa mengalahkan Liverpool dan Man City. UEFA kehilangan salah satu tim paling berbahaya musim ini,” ujar salah satu suporter fanatik Palace di media sosial.
Meski begitu, Glasner memilih untuk fokus ke depan. Sang pelatih menegaskan timnya akan tetap memanfaatkan Conference League sebagai panggung untuk menunjukkan kemampuan terbaik. “Kompetisi apapun yang kami jalani, target kami tetap sama: menang dan melangkah sejauh mungkin,” ucapnya.