Banyak orang bermimpi saldo DANA gratis bisa cair secepat kilat, tinggal klik, uang langsung nongol di dompet digital. Kenyataannya? Tidak sesederhana itu, Ferguso. Bagi sebagian pengguna aplikasi penghasil uang, saldo gratis itu lebih mirip mantan toxic: katanya mau datang, tapi ujung-ujungnya hilang tanpa kabar.
Tiap hari mereka cek saldo sambil berharap ada notifikasi manis, tapi yang muncul cuma pesan error atau “menunggu verifikasi”. Katanya tinggal selesaikan misi, tapi misi itu kadang lebih rumit dari tugas akhir mahasiswa tingkat akhir. Mulai dari undang 50 teman yang sebenarnya sudah malas diajak, sampai nonton iklan 30 detik yang entah kenapa selalu macet di detik ke-29.
Langkah pertama yang katanya “pasti berhasil” adalah menyelesaikan misi di aplikasi. Kedengarannya simpel, tapi realitanya seperti ikut lomba tarik tambang sendirian. Syaratnya panjang, hadiahnya kecil, dan kalau salah klik sedikit, ya sudah — saldo batal cair. Bahkan ada misi yang hadiahnya hanya seribu rupiah, cukup buat beli… sebatang permen.
Baca Juga:Link Hidup, Saldo DANA Gratis Rp250.000! Buruan Jangan KetinggalanLink Hidup, Berburu DANA Kaget 12 Agustus 2025: Rebutan Saldo Digital sampai Rp 268.000
Kalau sudah selesai misi tapi saldo masih betah nongkrong di status “pending”, maka masuklah ke langkah kedua: hubungi layanan pengguna. Di sinilah mental diuji. Kadang layanan pelanggan itu seperti hantu — katanya ada, tapi tidak terlihat dan tidak membalas chat. Kalau pun ada respon, isinya template “harap menunggu 1-3 hari kerja” yang entah kenapa sudah 10 hari kerja tapi saldo tetap tak kunjung masuk.
Saran terbaik saat menghubungi mereka? Siapkan bukti misi selesai, pakai bahasa jelas, dan jangan lupa berdoa. Karena kalau aplikasi itu niat nipu, percuma saja semua usaha. Dan kalau aplikasinya bahkan tidak punya menu “Hubungi Kami”, ya, selamat — kemungkinan besar Anda sedang jadi korban aplikasi penghasil uang palsu.
Lalu langkah terakhir, coba gunakan metode penarikan lain. Misalnya, kalau saldo DANA gratis macet, alihkan ke OVO, GoPay, atau platform lain. Kadang masalahnya memang teknis. Tapi jujur saja, ini seperti mencoba membuka pintu yang terkunci dengan kunci cadangan, padahal dari awal pintunya cuma lukisan. Anda sibuk gonta-ganti metode, sementara yang dibalik layar tertawa melihat usaha Anda.